Friday, August 5, 2011

Sometime...

from Facebook



Sometime, when all life’s lessons have been learned,
And sun and stars forevermore have set,

The things which our weak judgements here have spurned,
The things so’er which we grieved with lashes wet,

Will flash before us out of life’s dark night,
As stars shine most in deeper tints of blue;

And we shall see how all God’s plans are right,
And how what seemed reproof was love most true.

And we shall see how, while we frown and sigh,

God’s plans go on as best for you and me;
How, when we called, He heeded not our cry,

Because His wisdom to the end could see.
And e’en as prudent parents disallow,

Too much of sweet to craving babyhood,
So God, perhaps, is keeping from us now

Life’s sweetest things, because it seemeth good.


And if, sometimes, commingled with life’s wine,
We find the wormwood, and rebel and shrink,

Be sure a wiser hand than yours or mine,
Pours out the potion for our lips to drink;

And if some friend you love is lying low,
Where human kisses cannot reach his face,

Oh, do not blame the loving Father so,
But wear your sorrow with obedient grace!

And you shall shortly know that lengthened breath

Is not the sweetest gift God sends His friends,
And that, sometimes, the sable pull of death

Conceals the fairest boon His love can send;
If we could push ajar the gates of life,

And stand within, and all God’s workings see,
We could interpret all this doubt and strife,

And for each mystery could find a key.


But not today. Then be content, poor heart;
God’s plans, like lilies pure and white, unfold;

We must not tear the close-shut leaves apart,—
Time will reveal the chalices of gold.

And if, through patient toil, we reach the land
Where tired feet, with sandals loosed, may rest,

When we shall clearly see and understand,
I think we will say, God knew the best.” __ May Riley Smi



 th

KISAH SEBATANG BAMBU

from Facebook




Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bambu lainnya. Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu.

Dia berkata kepada batang bambu," Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk menjadi pipa saluran air, yang sangat berguna untuk mengairi sawahku?"

Batang bambu menjawabnya, "Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau, Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku menjadi pipa saluran air itu."

Sang petani menjawab, "Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau dari rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat yang ada di dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila aku sudah selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan mengalirkan air untuk mengairi sawahku sehingga padi yang kutanam dapat tumbuh dengan subur."

Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam....., kemudian dia berkata kepada petani, "Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika engkau menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang-cabangku, bahkan lebih sakit lagi ketika engkau membelah-belah batangku yang indah ini, dan pasti tak tertahankan ketika engkau mengorek-ngorek bagian dalam tubuhku untuk membuang sekat-sekat penghalang itu. Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, Tuan?"

Petani menjawab batang bambu itu, " Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui semua itu, karena aku memilihmu justru karena engkau yang paling kuat dari semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah."

Akhirnya batang bambu itu menyerah, "Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali berguna bagimu. Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki."

Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu hanya menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi pipa saluran air yang mengairi sawahnya sehingga padi dapat tumbuh dengan subur dan berbuah banyak.

Pernahkah kita berpikir bahwa dengan masalah yang datang silih berganti tak habis-habisnya, mungkin Tuhan sedang memproses kita untuk menjadi indah di hadapan-Nya? Sama seperti batang bambu itu, kita sedang ditempa, Tuhan sedang membuat kita sempurna untuk dipakai menjadi penyalur berkat. Dia sedang membuang kesombongan dan segala sifat kita yang tak berkenan bagi-Nya. Tapi jangan kuatir, kita pasti kuat karena Tuhan tak akan memberikan beban yang tak mampu kita pikul. Jadi maukah kita berserah pada kehendak Tuhan, membiarkan Dia bebas berkarya di dalam diri kita untuk menjadikan kita alat yang berguna bagi kerajaan-Nya? Seperti batang bambu itu, mari kita berkata, " Ini aku Tuhan, perbuatlah sesuai dengan yang Kau kehendaki.


Thursday, December 16, 2010

20 Sifat Manusia yang Bisa Menghancurkan Dirinya Sendiri

from: Kaskus


Dari buku Personality Plus, bisa disimpulkan kira-kira ada 20 sifat yang bisa menghancurkan diri sendiri, yaitu:

1. Bashful
Sering menghindari perhatian karena malu

2. Unforgiving
Sulit melupakan sakit hati atas ketidakadilan yang dialami, biasa mendendam

3. Resentful
Sering memendam rasa tidak senang akibat tersinggung oleh fakta/khayalannya

4. Fussy
Bersikeras minta perhatian besar pada perincian/hal yang sepele

5. Insecure
Sering merasa sedih/cemas/takut/kurang kepercayaan

6. Unpopular
Suka menuntut orang lain untuk sempurna sesuai keinginannya

7. Hard to please
Suka menetapkan standar yang terlalu tinggi yang sulit dipenuhi oleh orang lain

8. Pessimistic
Sering melihat sisi buruk lebih dulu pada situasi apapun

9. Alienated
Sering merasa terasing/tidak aman, takut jangan-jangan tidak disenangi orang lain

10. Negative attitude
Jarang berpikir positif, sering cuma melihat sisi buruk/gelap setiap situasi

11. Withdrawn
Sering lama-lama menyendiri/menarik diri/mengasingkan diri

12. Too sensitive
Terlalu introspektif/ingin dipahami, mudah tersinggung kalau disalahpahami

13. Depressed
Hampir sepanjang waktu merasa tertekan

14. Introvert
Pemikiran & perhatiannya ditujukan ke dalam, hidup di dalam diri sendiri

15. Moody
Semangatnya sering merosot drastis, apalagi kalo merasa tidak dihargai

16. Skeptical
Tidak mudah percaya, mempertanyakan motif di balik kata-kata

17. Loner
Memerlukan banyak waktu pribadi, cenderung menghindari orang lain

18. Suspicious
Suka curiga/tidak percaya kata-kata orang lain

19. Revengeful
Sadar/tidak sadar sering menahan perasaan, menyimpan dendam, ingin membalas

20. Critical
Suka mengevaluasi/menilai/berpikir/mengkritik secara negatif

Friday, October 22, 2010

Jangan Menyerah



from Facebook


Jangan pernah menyerah pada apa pun juga ketika kamu sedang meraih impianmu. Tidak ada alasan bagimu untuk menyerah. Orang yang gagal selalu mencari-cari alasan tapi orang yang mau berhasil selalu mencari jalan. Tahukah kamu bahwa berhasil di dalam hidup ini tidak hanya sekadar berada pada tempat dan waktu yang tepat tapi juga berada pada tempat dan waktu yang salah, namun tidak pernah menyerah.

Kamu boleh memiliki impian yang besar tetapi tanpa semangat, kerja keras, ketabahan hati, tahan uji, pantang menyerah dan bersandar kepada Tuhan, maka impianmu itu hanyalah sebuah fantasi atau khayalan belaka. Kamu tidak akan pernah melihat impianmu itu menjadi nyata dalam hidupmu. Yang ada kamu hanya bisa menikmati impianmu dalam pikiran atau imajinasimu saja. Pikirkanlah ini….


Ketika kamu mulai putus asa, ragu, lelah atau hampir diambang kegagalan, ingatlah kembali akan impian yang ingin kamu raih. Impianmu itu akan menjadi sumber inspirasi yang akan selalu menguatkan kamu dan memberi kamu sebuah motivasi yang besar. Hidup ini memang keras tapi bukan berarti kamu harus menyerah begitu saja tanpa mencoba cara yang lain. Biarlah kesuksesan yang kamu temukan pada diri orang lain menjadi cambuk untuk kamu bangkit kembali. Kalau mereka bisa berhasil kenapa kamu tidak bisa seperti mereka. Bukankah Tuhan selalu menyertai kamu?

Thursday, October 14, 2010

Maaf...



from Facebook






Tidak ada sebuah hubungan yang sempurna. Membuat kesalahan merupakan hal yang biasa terjadi.

Meminta maaf adalah cara terbaik yang perlu dilakukan seseorang atas kesalahannya. Namun, ada beberapa mitos salah yang berkembang tentang permintaan maaf, seperti yang dikutip ezine article.

Mitos pertama: Meminta maaf berarti Anda lemah
Banyak orang yang menganggap bahwa meminta maaf berarti menunjukkan kelemahan. Kenyataannya bahwa orang yang meminta maaf berarti orang yang berani dan berjiwa besar untuk mengakui kesalahan.

Mitos kedua: Meminta maaf berarti akan kehilangan
Mengakui kesalahan kemudian meminta maaf, berarti Anda akan kehilangan kekasih. Hal tersebut adalah salah, justru dengan meminta maaf Anda akan menyudahi sebuah pertengkaran.

Mitos ketiga: Meminta maaf harus pamrih
Anda akan meminta maaf jika menguntungkan untuk Anda. Misalnya dengan mengucapkan kata "saya akan... jika kamu mau..." dan trik-trik lainnya. Hal tersebut malah membuktikkan bahwa Anda tidak tulus dalam melakukan permohonan maaf. Padahal kekasih Anda ingin melihat ketulusan Anda dan berani mengakui kesalahan. 
Xavier_Live_Notes © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: