Saturday, May 30, 2009

Kasih ibu sepanjang masa, sudahkah kita berbakti ?

ngopi dr notes tmen gw, sori y kgk blg2, hehe


Kasih Ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia.." sebuah lagu simpel yang menggambarkan betapa besarnya kasih ibu kepada kita... ada beberapa hal yang patut anda renungkan... . sebagai berikut :

pada saat umur ku satu tahun dia yang mengasih ku makan, dia yang memandikan ku, ku balas dengan menangis sepanjang malam

pada saat umur ku 2 tahun dia yang melatih ku untuk berjalan ku balas dengan melarikan diri pada saat dia butuh dengan ku,

pada saat umur ku 3 tahun dia selalu bikin makanan yang sangat enak untuk ku ku balas dengan membuang piring ke lantai,

pada saat umur ku 4 tahun dia kasi ku kertas dan pencil agar ku mulai belajar ku balas dengan curat-curit dinding,

pada saat umur ku 6 tahun dia yang antar ku ke sekolah ku balas dengan teriak " nggak mau bergi ke sekolah,

pada saat umur ku 12 tahun dia selalu nasehati ku , berpenampilan yang baik ku balas dengan kata "ini kan gaul"

pada saat umur ku 15 tahun dia selalu menanti ku pulang dengan penuh kasih sayang ku balas dengan tutup pintu kamar ku,

pada saat umur ku 17 tahun dia selalu kasih ku uang piknik untuk ke laur kota ku balas dengan tidak pernah telpon ke padanya,

pada saat umur ku 19 tahun dia selalu serius perhatikan masa depan ku tapi balasan ku tidak ada perhatian apa pun terhadapnya,

pada saat umur ku 24 tahun dia tanya calon istri ku tentang persiapan nikah ku marah dengan mengatakan " ibu jangan turut campur urusan kami"

pada saat umur ku 25 tahun dia yang siapkan segala biaya pernikahan kami dengan susah payah, ku balas dengan tinggal di tempat jahu darinya,

pada saat umur ku 30 tahun dia selalu telpon memberi nasehat tentang pendidikan anak-anak, tapi ku berterimakasih dengan mengatakan "ini zaman udah berubah bu!"

pada saat umur ku 35 tahun dia mengasih tahu bahwa dia dalam keadaan sakit, hanya ku berjawab "ya nanti!! aku ini lagi sibuk".

pada suatu hari, ibu ku meninggal, senantiasa kasih sayangnya masih ada dalam hatinya. segala usahanya yang penuh kasih sayang pada ku, tidak bikin hati ku bergerak atau perhatian dengannya.

ini adalah penyesalan dari seseorang yang ibunya telah pergi.

"wahai teman ku jangan lah kamu seperti ku, jika orang tua anda masih ada selalu lah dekati mereka dan jangan lupa segala kasih sayangnya, berbakti lah pada mereka dengan sunguh-sunguh, agar mereka bahagia serta mendapatkan ridhanya, anda tidak bakal sukses dalam segal urusan maupun bahagia,jika anda menyakiti hati dua orang tua anda.wahai teman ku…aku sangat ingin ibu ku bisa balik hidp walau pun sekejap,agar aku bisa cium kakinya minta maaf".


Tuesday, May 26, 2009

Shi Sang Chi You Mama Hau

Alkisah, ada sepasang kekasih yang saling mencintai. Sang pria
> berasal dari keluarga kaya, dan merupakan orang yang terpandang di kota
> tersebut. Sedangkan sang wanita adalah seorang yatim piatu, hidup serba
> kekurangan, tetapi cantik, lemah lembut, dan baik hati. Kelebihan inilah
> yang membuat sang pria jatuh hati.
>
>          Sang wanita hamil di luar nikah. Sang pria lalu mengajaknya
> menikah, dengan membawa sang wanita ke rumahnya. Seperti yang sudah mereka
> duga, orang tua sang pria tidak menyukai wanita tsb. Sebagai orang yang
> terpandang di kota tsb, latar belakang wanita tsb akan merusak reputasi
> keluarga. Sebaliknya, mereka bahkan telah mencarikan jodoh yang sepadan
> untuk anaknya. Sang pria berusaha menyakinkan orang tuanya, bahwa ia sudah
> menetapkan keputusannya, apapun resikonya bagi dia.
>
>          Sang wanita merasa tak berdaya, tetapi sang pria menyakinkan
> wanita tsb bahwa tidak ada yang bisa memisahkan mereka. Sang pria terus
> berargumen dengan orang tuanya, bahkan membantah perkataan orangtuanya,
> sesuatu yang belum pernah dilakukannya selama hidupnya (di zaman dulu,
> umumnya seorang anak sangat tunduk pada orang tuanya).
>
>          Sebulan telah berlalu, sang pria gagal untuk membujuk orang
> tuanya agar menerima calon istrinya. Sang orang tua juga stress karena
> gagal
> membujuk anak satu-satunya, agar berpisah dengan wanita tsb, yang menurut
> mereka akan sangat merugikan masa depannya.
>           Sang pria akhirnya menetapkan pilihan untuk kawin lari. Ia
> memutuskan untuk meninggalkan semuanya demi sang kekasih. Waktu
> keberangkatan pun ditetapkan, tetapi rupanya rencana ini diketahui oleh
> orang tua sang pria. Maka ketika saatnya tiba, sang ortu mengunci anaknya
> di
> dalam kamar dan dijaga ketat oleh para bawahan di rumahnya yang besar.
>
>          Sebagai gantinya, kedua orang tua datang ke tempat yang telah
> ditentukan sepasang kekasih tsb untuk melarikan diri. Sang wanita sangat
> terkejut dengan kedatangan ayah dan ibu sang pria. Mereka kemudian memohon
> pengertian dari sang wanita, agar meninggalkan anak mereka satu-satunya.
> Menurut mereka, dengan perbedaan status sosial yang sangat besar,
> perkawinan
> mereka hanya akan menjadi gunjingan seluruh penduduk kota , reputasi
> anaknya
> akan tercemar, orang2 tidak akan menghormatinya lagi. Akibatnya, bisnis
> yang
> akan diwariskan kepada anak mereka akan bangkrut secara perlahan2.
>
>          Mereka bahkan memberikan uang dalam jumlah banyak, dengan
> permohonan agar wanita tsb meninggalkan kota ini, tidak bertemu dengan
> anaknya lagi, dan menggugurkan kandungannya. Uang tsb dapat digunakan
> untuk
>
> membiayai hidupnya di tempat lain.
>
>          Sang wanita menangis tersedu-sedu. Dalam hati kecilnya, ia sadar
> bahwa perbedaan status sosial yang sangat jauh, akan menimbulkan banyak
> kesulitan bagi kekasihnya. Akhirnya, ia setuju untuk meninggalkan kota
> ini,
>
> tetapi menolak untuk menerima uang tsb. Ia mencintai sang pria, bukan
> uangnya. Walaupun ia sepenuhnya sadar, jalan hidupnya ke depan akan sangat
> sulit?.
>
>          Ibu sang pria kembali memohon kepada wanita tsb untuk
> meninggalkan sepucuk surat kepada mereka, yang menyatakan bahwa ia memilih
> berpisah dengan sang pria. Ibu sang pria kuatir anaknya akan terus mencari
> kekasihnya, dan tidak mau meneruskan usaha orang tuanya. "Walaupun ia
> kelak
>
> bukan suamimu, bukankah Anda ingin melihatnya sebagai seseorang yang
> berhasil? Ini adalah untuk kebaikan kalian berdua", kata sang ibu.
>
>          Dengan berat hati, sang wanita menulis surat . Ia menjelaskan
> bahwa ia sudah memutuskan untuk pergi meninggalkan sang pria. Ia sadar
> bahwa
> keberadaannya hanya akan merugikan sang pria. Ia minta maaf karena telah
> melanggar janji setia mereka berdua, bahwa mereka akan selalu bersama
> dalam
>
> menghadapi penolakan2 akibat perbedaan status sosial mereka. Ia tidak kuat
> lagi menahan penderitaan ini, dan memutuskan untuk berpisah. Tetesan air
> mata sang wanita tampak membasahi surat tersebut.
>
>          Sang wanita yang malang tsb tampak tidak punya pilihan lain. Ia
> terjebak antara moral dan cintanya. Sang wanita segera meninggalkan kota
> itu, sendirian. Ia menuju sebuah desa yang lebih terpencil. Disana, ia
> bertekad untuk melahirkan dan membesarkan anaknya.
>
> ==========0000000000==============
>
>          Tiga tahun telah berlalu. Ternyata wanita tersebut telah menjadi
> seorang ibu. Anaknya seorang laki2. Sang ibu bekerja keras siang dan
> malam,
>
> untuk membiayai kehidupan mereka. Di pagi dan siang hari, ia bekerja di
> sebuah industri rumah tangga, malamnya, ia menyuci pakaian2 tetangga dan
> menyulam sesuai dengan pesanan pelanggan. Kebanyakan ia melakukan semua
> pekerjaan ini sambil menggendong anak di punggungnya. Walaupun ia cukup
> berpendidikan, ia menyadari bahwa pekerjaan lain tidak memungkinkan,
> karena
>
> ia harus berada di sisi anaknya setiap saat. Tetapi sang ibu tidak pernah
> mengeluh dengan pekerjaannya?
>
>          Di usia tiga tahun, suatu saat, sang anak tiba2 sakit keras.
> Demamnya sangat tinggi. Ia segera dibawa ke rumah sakit setempat. Anak tsb
> harus menginap di rumah sakit selama beberapa hari. Biaya pengobatan telah
> menguras habis seluruh tabungan dari hasil kerja kerasnya selama ini, dan
> itupun belum cukup. Ibu tsb akhirnya juga meminjam ke sana-sini, kepada
> siapapun yang bermurah hati untuk memberikan pinjaman.
>
>          Saat diperbolehkan pulang, sang dokter menyarankan untuk membuat
> sup ramuan, untuk mempercepat kesembuhan putranya. Ramuan tsb terdiri dari
> obat2 herbal dan daging sapi untuk dikukus bersama. Tetapi sang ibu hanya
> mampu membeli obat2 herbal tsb, ia tidak punya uang sepeserpun lagi untuk
> membeli daging. Untuk meminjam lagi, rasanya tak mungkin, karena ia telah
> berutang kepada semua orang yang ia kenal, dan belum terbayar.
>
>          Ketika di rumah, sang ibu menangis. Ia tidak tahu harus berbuat
> apa, untuk mendapatkan daging. Toko daging di desa tsb telah menolak
> permintaannya, untuk bayar di akhir bulan saat gajian.
>
>          Diantara tangisannya, ia tiba2 mendapatkan ide. Ia mencari
> alkohol yang ada di rumahnya, sebilah pisau dapur, dan sepotong kain.
> Setelah pisau dapur dibersihkan dengan alkohol, sang ibu nekad mengambil
> sekerat daging dari pahanya. Agar tidak membangunkan anaknya yang sedang
> tidur, ia mengikat mulutnya dengan sepotong kain. Darah berhamburan. Sang
> ibu tengah berjuang mengambil dagingnya sendiri, sambil berusaha tidak
> mengeluarkan suara kesakitan yang teramat sangat?..
>
>          Hujan lebatpun turun. Lebatnya hujan menyebabkan rintihan
> kesakitan sang ibu tidak terdengar oleh para tetangga, terutama oleh
> anaknya
> sendiri. Tampaknya langit juga tersentuh dengan pengorbanan yang sedang
> dilakukan oleh sang ibu???.
>
> ==========0000000000==============
>
>          Enam tahun telah berlalu, anaknya tumbuh menjadi seorang anak
> yang tampan, cerdas, dan berbudi pekerti. Ia juga sangat sayang ibunya. Di
> hari minggu, mereka sering pergi ke taman di desa tersebut, bermain
> bersama,
> dan bersama2 menyanyikan lagu "Shi Sang Chi You Mama Hau" (terjemahannya
> "Di
> Dunia ini, hanya ibu seorang yang baik").
>
>          Sang anak juga sudah sekolah. Sang ibu sekarang bekerja sebagai
> penjaga toko, karena ia sudah bisa meninggalkan anaknya di siang hari.
> Hari2
> mereka lewatkan dengan kebersamaan, penuh kebahagiaan. Sang anak terkadang
> memaksa ibunya, agar ia bisa membantu ibunya menyuci di malam hari. Ia
> tahu
>
> ibunya masih menyuci di malam hari, karena perlu tambahan biaya untuk
> sekolahnya. Ia memang seorang anak yang cerdas.
>
>          Ia juga tahu, bulan depan adalah hari ulang tahun ibunya. Ia
> berniat membelikan sebuah jam tangan, yang sangat didambakan ibunya selama
> ini. Ibunya pernah mencobanya di sebuah toko, tetapi segera menolak
> setelah
>
> pemilik toko menyebutkan harganya. Jam tangan itu sederhana, tidak terlalu
> mewah, tetapi bagi mereka, itu terlalu mahal. Masih banyak keperluan lain
> yang perlu dibiayai.
>
>          Sang anak segera pergi ke toko tsb, yang tidak jauh dari
> rumahnya. Ia meminta kepada kakek pemilik toko agar menyimpan jam tangan
> tsb, karena ia akan membelinya bulan depan. "Apakah kamu punya uang?"
> tanya
>
> sang pemilik toko. "Tidak sekarang, nanti saya akan punya", kata sang anak
> dengan serius.
>
>          Ternyata, bulan depan sang anak benar2 muncul untuk membeli jam
> tangan tsb. Sang kakek juga terkejut, kiranya sang anak hanya main2.
> Ketika
>
> menyerahkan uangnya, sang kakek bertanya "Dari mana kamu mendapatkan uang
> itu? Bukan mencuri kan ?". "Saya tidak mencuri, kakek. Hari ini adalah
> hari
>
> ulang tahun ibuku. Saya biasanya naik becak pulang pergi ke sekolah.
> Selama
>
> sebulan ini, saya berjalan kaki saat pulang dari sekolah ke rumah, uang
> jajan dan uang becaknya saya simpan untuk beli jam ini. Kakiku sakit, tapi
> ini semua untuk ibuku. O ya, jangan beritahu ibuku tentang hal ini. Ia
> akan
>
> marah" kata sang anak. Sang pemilik toko tampak kagum pada anak tsb.
>
>          Seperti biasanya, sang ibu pulang dari kerja di sore hari. Sang
> anak segera memberikan ucapan selamat pada ibu, dan menyerahkan jam tangan
> tsb. Sang ibu terkejut bercampur haru, ia bangga dengan anaknya. Jam
> tangan
>
> ini memang adalah impiannya. Tetapi sang ibu tiba2 tersadar, dari mana
> uang
>
> untuk membeli jam tsb. Sang anak tutup mulut, tidak mau menjawab.
>
>          "Apakah kamu mencuri, Nak?" Sang anak diam seribu bahasa, ia
> tidak ingin ibu mengetahui bagaimana ia mengumpulkan uang tersebut.
> Setelah
>
> ditanya berkali2 tanpa jawaban, sang ibu menyimpulkan bahwa anaknya telah
> mencuri. "Walaupun kita miskin, kita tidak boleh mencuri. Bukankah ibu
> sudah
> mengajari kamu tentang hal ini?" kata sang ibu.
>
>          Lalu ibu mengambil rotan dan mulai memukul anaknya. Biarpun ibu
> sayang pada anaknya, ia harus mendidik anaknya sejak kecil. Sang anak
> menangis, sedangkan air mata sang ibu mengalir keluar. Hatinya begitu
> perih,
> karena ia sedang memukul belahan hatinya. Tetapi ia harus melakukannya,
> demi
> kebaikan anaknya.
>
>          Suara tangisan sang anak terdengar keluar. Para tetangga menuju
> ke rumah tsb   heran, dan kemudian prihatin setelah mengetahui
> kejadiannya.
>
> "Ia sebenarnya anak yang baik", kata salah satu tetangganya. Kebetulan
> sekali, sang pemilik toko sedang berkunjung ke rumah salah satu
> tetangganya
>
> yang merupakan familinya.
>
>          Ketika ia keluar melihat ke rumah itu, ia segera mengenal anak
> itu. Ketika mengetahui persoalannya, ia segera menghampiri ibu itu untuk
> menjelaskan. Tetapi tiba2 sang anak berlari ke arah pemilik toko, memohon
> agar jangan menceritakan yang sebenarnya pada ibunya.
>
>          "Nak, ketahuilah, anak yang baik tidak boleh berbohong, dan
> tidak boleh menyembunyikan sesuatu dari ibunya". Sang anak mengikuti
> nasehat
> kakek itu. Maka kakek itu mulai menceritakan bagaimana sang anak tiba2
> muncul di tokonya sebulan yang lalu, memintanya untuk menyimpan jam tangan
> tsb, dan sebulan kemudian akan membelinya. Anak itu muncul siang tadi di
> tokonya, katanya hari ini adalah hari ulang tahun ibunya.. Ia juga
> menceritakan bagaimana sang anak berjalan kaki dari sekolahnya pulang ke
> rumah dan tidak jajan di sekolah selama sebulan ini, untuk mengumpulkan
> uang
> membeli jam tangan kesukaan ibunya.
>
>          Tampak sang kakek meneteskan air mata saat selesai menjelaskan
> hal tsb, begitu pula dengan tetangganya. Sang ibu segera memeluk anak
> kesayangannya, keduanya menangis dengan tersedu-sedu?."Maafkan saya, Nak."
> "Tidak Bu, saya yang bersalah"???..
>
>
> ===========000=================
>
>          Sementara itu, ternyata ayah dari sang anak sudah menikah,
> tetapi istrinya mandul. Mereka tidak punya anak. Sang ortu sangat sedih
> akan
> hal ini, karena tidak akan ada yang mewarisi usaha mereka kelak.
>
>          Ketika sang ibu dan anaknya berjalan2 ke kota , dalam sebuah
> kesempatan, mereka bertemu dengan sang ayah dan istrinya. Sang ayah baru
> menyadari bahwa sebenarnya ia sudah punya anak dari darah dagingnya
> sendiri.
> Ia mengajak mereka berkunjung ke rumahnya, bersedia menanggung semua biaya
> hidup mereka, tetapi sang ibu menolak. Kami bisa hidup dengan baik tanpa
> bantuanmu.
>
>          Berita ini segera diketahui oleh orang tua sang pria. Mereka
> begitu ingin melihat cucunya, tetapi sang ibu tidak mau mengizinkan.
>
> ===========000==================
>
>          Di pertengahan tahun, penyakit sang anak kembali kambuh. Dokter
> mengatakan bahwa penyakit sang anak butuh operasi dan perawatan yang
> konsisten. Kalau kambuh lagi, akan membahayakan jiwanya.
>
>          Keuangan sang ibu sudah agak membaik, dibandingkan sebelumnya.
> Tetapi biaya medis tidaklah murah, ia tidak sanggup membiayainya.
>
>          Sang ibu kembali berpikir keras. Tetapi ia tidak menemukan
> solusi yang tepat. Satu2nya jalan keluar adalah menyerahkan anaknya kepada
> sang ayah, karena sang ayahlah yang mampu membiayai perawatannya.
>
>          Maka di hari Minggu ini, sang ibu kembali mengajak anaknya
> berkeliling kota , bermain2 di taman kesukaan mereka. Mereka gembira
> sekali,
> menyanyikan lagu "Shi Sang Chi You Mama Hau", lagu kesayangan mereka.
> Untuk
>
> sejenak, sang ibu melupakan semua penderitaannya, ia hanyut dalam
> kegembiraan bersama sang anak.
>
>          Sepulang ke rumah, ibu menjelaskan keadaannya pada sang anak.
> Sang anak menolak untuk tinggal bersama ayahnya, karena ia hanya ingin
> dengan ibu. "Tetapi ibu tidak mampu membiayai perawatan kamu, Nak" kata
> ibu.
> "Tidak apa2 Bu, saya tidak perlu dirawat. Saya sudah sehat, bila bisa
> bersama2 dengan ibu. Bila sudah besar nanti, saya akan cari banyak uang
> untuk biaya perawatan saya dan untuk ibu. Nanti, ibu tidak perlu bekerja
> lagi, Bu", kata sang anak. Tetapi ibu memaksa akan berkunjung ke rumah
> sang
>
> ayah keesokan harinya. Penyakitnya memang bisa kambuh setiap saat.
>
>          Disana ia diperkenalkan dengan kakek dan neneknya. Keduanya
> sangat senang melihat anak imut tersebut. Ketika ibunya hendak pulang,
> sang
>
> anak meronta2 ingin ikut pulang dengan ibunya. Walaupun diberikan mainan
> kesukaan sang anak, yang tidak pernah ia peroleh saat bersama ibunya, sang
> anak menolak. "Saya ingin Ibu, saya tidak mau mainan itu", teriak sang
> anak
>
> dengan nada yang polos.. Dengan hati sedih dan menangis, sang ibu berkata
> "Nak, kamu harus dengar nasehat ibu. Tinggallah di sini. Ayah, kakek dan
> nenek akan bermain bersamamu." "Tidak, aku tidak mau mereka. Saya hanya
> mau
>
> ibu, saya sayang ibu, bukankah ibu juga sayang saya? Ibu sekarang tidak
> mau
>
> saya lagi", sang anak mulai menangis.
>          Bujukan demi bujukan ibunya untuk tinggal di rumah besar tsb
> tidak didengarkan anak kecil tsb. Sang anak menangis tersedu2 "Kalau ibu
> sayang padaku, bawalah saya pergi, Bu". Sampai pada akhirnya, ibunya
> memaksa
> dengan mengatakan "Benar, ibu tidak sayang kamu lagi. Tinggallah disini",
> ibunya segera lari keluar meninggalkan rumah tsb. Tampak anaknya meronta2
> dengan ledakan tangis yang memilukan.
>
>          Di rumah, sang ibu kembali meratapi nasibnya. Tangisannya begitu
> menyayat hati, ia telah berpisah dengan anaknya. Ia tidak diperbolehkan
> menjenguk anaknya, tetapi mereka berjanji akan merawat anaknya dengan
> baik.
>
> Diantara isak tangisnya, ia tidak menemukan arti hidup ini lagi. Ia telah
> kehilangan satu2nya alasan untuk hidup, anaknya tercinta.
>
>          Kemudian ibu yang malang itu mengambil pisau dapur untuk
> memotong urat nadinya. Tetapi saat akan dilakukan, ia sadar bahwa anaknya
> mungkin tidak akan diperlakukan dengan baik. Tidak, ia harus hidup untuk
> mengetahui bahwa anaknya diperlakukan dengan baik. Segera, niat bunuh diri
> itu dibatalkan, demi anaknya juga??..
>
> ============000=========
>
>          Setahun berlalu. Sang ibu telah pindah ke tempat lain,
> mendapatkan kerja yang lebih baik lagi. Sang anak telah sehat, walaupun
> tetap menjalani perawatan medis secara rutin setiap bulan.
>
>          Seperti biasa, sang anak ingat akan hari ulang tahun ibunya.
> Uang pun dapat ia peroleh dengan mudah, tanpa perlu bersusah payah
> mengumpulkannya. Maka, pada hari tsb, sepulang dari sekolah, ia tidak
> pulang
> ke rumah, ia segera naik bus menuju ke desa tempat tinggal ibunya, yang
> memakan waktu beberapa jam. Sang anak telah mempersiapkan setangkai bunga,
> sepucuk surat yang menyatakan ia setiap hari merindukan ibu, sebuah kartu
> ucapan selamat ulang tahun, dan nilai ujian yang sangat bagus. Ia akan
> memberikan semuanya untuk ibu.
>
>          Sang anak berlari riang gembira melewati gang-gang kecil menuju
> rumahnya. Tetapi ketika sampai di rumah, ia mendapati rumah ini telah
> kosong. Tetangga mengatakan ibunya telah pindah, dan tidak ada yang tahu
> kemana ibunya pergi. Sang anak tidak tahu harus berbuat apa, ia duduk di
> depan rumah tsb, menangis "Ibu benar2 tidak menginginkan saya lagi."
>
> Sementara itu, keluarga sang ayah begitu cemas, ketika sang anak sudah
> terlambat pulang ke rumah selama lebih dari 3 jam. Guru sekolah mengatakan
> semuanya sudah pulang. Semua tempat sudah dicari, tetapi tidak ada kabar.
> Mereka panik. Sang ayah menelpon ibunya, yang juga sangat terkejut. Polisi
> pun dihubungi untuk melaporkan anak hilang.
>
> Ketika sang ibu sedang berpikir keras, tiba2 ia teringat sesuatu. Hari ini
> adalah hari ulang tahunnya. Ia terlalu sibuk sampai melupakannya. Anaknya
> mungkin pulang ke rumah. Maka sang ayah dan sang ibu segera naik mobil
> menuju rumah tsb. Sayangnya, mereka hanya menemukan kartu ulang tahun,
> setangkai bunga, nilai ujian yang bagus, dan sepucuk surat anaknya. Sang
> ibu
> tidak mampu menahan tangisannya, saat membaca tulisan2 imut anaknya dalam
> surat itu.
>
> Hari mulai gelap. Mereka sibuk mencari di sekitar desa tsb, tanpa
> mendapatkan petunjuk apapun. Sang ibu semakin resah. Kemudian sang ibu
> membakar dupa, berlutut di hadapan altar Dewi Kuan Im, sambil menangis ia
> memohon agar bisa menemukan anaknya.
>
> Seperti mendapat petunjuk, sang ibu tiba2 ingat bahwa ia dan anaknya
> pernah
>
> pergi ke sebuah kuil Kuan Im di desa tsb. Ibunya pernah berkata, bahwa
> bila
>
> kamu memerlukan pertolongan, mohonlah kepada Dewi Kuan Im yang welas asih.
> Dewi Kuan Im pasti akan menolongmu, jika niat kamu baik. Ibunya
> memprediksikan bahwa anaknya mungkin pergi ke kuil tsb untuk memohon agar
> bisa bertemu dengan dirinya.
>
>          Benar saja, ternyata sang anak berada di sana . Tetapi ia
> pingsan, demamnya tinggi sekali. Sang ayah segera menggendong anaknya
> untuk
>
> dilarikan ke rumah sakit. Saat menuruni tangga kuil, sang ibu terjatuh
> dari
>
> tangga, dan berguling2 jatuh ke bawah????..
>
> ============000==============
>
>          Sepuluh tahun sudah berlalu. Kini sang anak sudah memasuki
> bangku kuliah. Ia sering beradu mulut dengan ayah, mengenai persoalan
> ibunya. Sejak jatuh dari tangga, ibunya tidak pernah ditemukan. Sang anak
> telah banyak menghabiskan uang untuk mencari ibunya kemana2, tetapi
> hasilnya
> nihil.
>
> Siang itu, seperti biasa sehabis kuliah, sang anak berjalan bersama dengan
> teman wanitanya. Mereka tampak serasi. Saat melaju dengan mobil, di
> persimpangan sebuah jalan, ia melihat seorang wanita tua yang sedang
> mengemis. Ibu tsb terlihat kumuh, dan tampak memakai tongkat. Ia tidak
> pernah melihat wanita itu sebelumnya. Wajahnya  kumal, dan ia tampak
> berkomat-kamit.
>
> Di dorong rasa ingin tahu, ia menghentikan mobilnya, dan turun bersama
> pacar
> untuk menghampiri pengemis tua itu. Ternyata sang pengemis tua sambil
> mengacungkan kaleng kosong untuk minta sedekah, ia berucap dengan lemah
> "Dimanakah anakku? Apakah kalian melihat anakku?"
>
> Sang anak merasa mengenal wanita tua itu. Tanpa disadari, ia segera
> menyanyikan lagu "Shi Sang Ci You Mama Hau" dengan suara perlahan, tak
> disangka sang pengemis tua ikut menyanyikannya dengan suara lemah. Mereka
> berdua menyanyi bersama. Ia segera mengenal suara ibunya yang selalu
> menyanyikan lagu tsb saat ia kecil, sang anak segera memeluk pengemis tua
> itu dan berteriak dengan haru "Ibu? Ini saya ibu".
>
> Sang pengemis tua itu terkejut, ia meraba2 muka sang anak, lalu bertanya,
> "Apakah kamu ??..(nama anak itu)?" "Benar bu, saya adalah anak ibu?".
> Keduanya pun berpelukan dengan erat, air mata keduanya berbaur membasahi
> bumi???.
>          Karena jatuh dari tangga, sang ibu yang terbentur kepalanya
> menjadi hilang ingatan, tetapi ia setiap hari selama sepuluh tahun terus
> mencari anaknya, tanpa peduli dengan keadaaan dirinya.. Sebagian orang
> menganggapnya sebagai orang gila?.
>
> ============000=============
>
>
> Dalam kondisi kritis, Ibu kita akan melakukan apa saja demi kita. Ibu
> bahkan
> rela mengorbankan nyawanya?..
>
> Simaklah penggalan doa keputusasaan berikut ini, di saat Ibu masih muda,
> ataupun disaat Ibu sudah tua :
>
> 1.    Anakku masih kecil, masa depannya masih panjang. Oh Tuhan, ambillah
> aku sebagai gantinya.
> 2.    Aku sudah tua, Oh Tuhan, ambillah aku sebagai gantinya.
>
> Diantara orang2 disekeliling Anda, yang Anda kenal, Saudara/I kandung
> Anda,
>
> diantara lebih dari 6 Milyar manusia, siapakah yang rela mengorbankan
> nyawanya untuk Anda, kapan pun, dimana pun, dengan cara apapun ?
>
> Tidak diragukan lagi
> "Ibu kita adalah Orang Yang Paling Mulia di dunia ini"



ALLAH PUNYA TELEPON LHO


Puji Tuhan, Allah mengasihi kita. Anda dapat menelponnya setiap saat. Anda hanya perlu memanggil sekali dan Dia mendengar Anda, karena Yesus, Anda tak akan pernah mendengar nada sibuk. Tuhan menerima panggilan dan tak tahu siapa pemanggilnya secara pribadi.

 

Ketika Anda memanggil, gunakan "Nomor Telepon Darurat" di bawah ini:

Saat berduka cita, putar Yohanes 14

 

Ketika dikecewakan sesama, putar Mazmur 27

 

Jika Anda ingin berbuah, putar Yohanes 15

 

Ketika Anda berdosa, putar Mazmur 51

 

Ketika Anda khawatir, putar Matius 6:19-34

 

Ketika Anda dalam bahaya, putar Mazmur 91

 

Ketika Tuhan terasa jauh, putar Mazmur 139

 

Ketika iman Anda perlu dikuatkan, putar Ibrani 11

 

Ketika Anda merasa sendiri dan takut, putar Mazmur 23

 

Ketika hidup Anda sedang dalam kepahitan, putar 1 Korintus 13

 

Untuk rahasia kebahagiaan Paulus, putar Kolose 3: 12-17

 

Untuk arti kekristenan, putar 1 Korintus 5: 15-19

 

Ketika Anda merasa kecewa dan ditinggalkan, putar Roma 8: 31-39

 

Ketika menginginkan kedamaian/ketenangan, putar Matius 11:25-30

 

Ketika dunia terlihat lebih besar dari Tuhan, putar Mazmur 90

 

Ketika Anda ingin jaminan kekristenan, putar Roma 8: 1-30

 

Ketika Anda berangkat kerja atau bepergian, putar Mazmur 121

 

Untuk penemuan/kesempatan besar, putar Yesaya 55

 

Ketika Anda membutuhkan keberanian untuk suatu tugas, putar Yosua 1

 

Supaya dapat bergaul dengan baik terhadap sesama, putar Roma 12

 

Ketika Anda memikirkan kekayaan, putar Markus 10

 

Saat Anda mengalami depresi, putar Mazmur 27

 

Jika Anda kesulitan keuangan, putar Mazmur 37

 

Jika Anda kehilangan kepercayaan terhadap orang, putar 1 Korintus 13

 

Jika orang di sekitar kita tampak berlaku tidak baik, putar Yohanes 15

 

Jika Anda putus asa dengan pekerjaan, putar Mazmur 126

 

Ketika menemukan dunia mengecil dan Anda besar, putar Mazmur 19

 

Nomor – nomor tersebut dapat langsung dihubungi.

Operator tidak diperlukan.

Seluruh saluran ke Surga terbuka 24 jam sehari!


Dan, yang penting,

bagikan daftar telepon ini kepada orang-orang di sekeliling kita.

Siapa tahu mungkin mereka sedang membutuhkannya.




Kisah Kasih


Pada suatu hari saya bangun pagi-pagi untuk menyaksikan matahari terbit.
Ah, keindahan ciptaan Tuhan tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata.
Sambil mengagumi, saya memuliakan Tuhan untuk karyaNya yang agung.
Sewaktu saya duduk disitu, saya merasakan kehadiran Tuhan bersama saya.

Ia bertanya kepada saya: "Apakah engkau mencintai Aku?"
Saya menjawab: "Tentu saja, Tuhan! Engkau adalah Allah dan Penyelamatku!"
Lalu Ia bertanya: "Jika tubuhmu cacat, apakah engkau masih mau mencintai Aku?"
Saya bingung. Saya memandang ke lengan, tungkai dan bagian tubuhku yang lain, dan heran berapa banyak hal yang saya anggap sudah biasa, akan tak dapat saya lakukan.
Dan saya menjawab: "Akan sangat berat, Tuhan, tetapi aku akan tetap mencintai Engkau"

Kemudian Tuhan berkata: "Jika engkau buta, apakah engkau masih mau mencintai ciptaanKu?"
Bagaimana mungkin saya dapat mencintai sesuatu yang tidak dapat saya lihat?
Lalu saya teringat akan begitu banyak orang buta didunia dan bagaimana mereka masih tetap mencintai Tuhan dan ciptaanNya.
Karena itu saya menjawab: "Sukar untuk memikirkan hal itu, tetapi aku akan tetap mencintai Engkau".

Tuhan kemudian bertanya kepada saya: Jika engkau tuli, apakah engkau masih mau mendengarkan SabdaKu?"
Bagaimana mungkin saya mendengarkan sesuatu bila tuli? Lalu saya mengerti. Mendengarkan sabda Tuhan bukan hanya dengan telinga, tetapi juga dengan hati.
Saya menjawab: "Akan sulit sekali, Tuhan, tetapi aku akan tetap mendengarkan SabdaMu"

Kemudian Tuhan bertanya: "Jika engkau bisu, apakah engkau masih mau memuliakan NamaKu?"
Bagaimana mungkin saya memuji tanpa suara? lalu saya terpikir: Tuhan menghendaki kita bernyanyi dari lubuk hati, bagaimanapun bunyinya. Dan memuliakan Tuhan tidak harus selalu dengan nyanyian; saat kita dianiayapun dapat kita ucapkan kata-kata pujian.
Jadi saya menjawab: "Biarpun aku bisu, aku akan tetap memuliakan NamaMu"

Lalu Tuhan bertanya: "Apakah engkau sungguh-sungguh mecintai Aku?"
Dengan berani dan tanpa ragu saya menjawab tegas: "Ya. Tuhan! Aku mencintai Engkau, sebab Engkaulah satu-satunya Allah yang benar!"
Saya kira saya menjawab dengan baik, tetapi...... Tuhan bertanya: "LALU MENGAPA ENGKAU BERBUAT DOSA?"
Saya menjawab: "Sebab aku seorang manusia. Aku tidak sempurna"

LALU MENGAPA PADA WAKTU PADA WAKTU TENTERAM ENGKAU MENYIMPANG PALING JAUH? MENGAPA HANYA BILA SUSAH ENGKAU BERDOA PALING SUNGGUH-SUNGGUH?"

"APAKAH ENGKAU SUNGGUH-SUNGGUH MENCINTAI AKU?"
Saya tidak dapat menjawab. Bagaimana mungkin saya dapat? Saya malu tak terhingga. Saya tidak punya alasan. Apa yang dapat saya katakan terhadap ini? Setelah hatiku menjerit dan air mata mengalir, saya berkata: "Ampunilah aku, ya Tuhan. Aku tak pantas menjadi anakMu". Tuhan menjawab: "Itulah rahmatKu, anakKu"
Saya bertanya: "Lantas mengapa Engkau terus-menerus mengampuni aku. Mengapa Engkau begitu mencintai aku?"
Tuhan menjawab: "Karena engkau adalah ciptaanKu. Engkau adalah anakKu. Aku tak pernah akan meninggalkanmu"
Bila engkau berteriak kegirangan, Aku akan tertawa bersamamu. Bila engkau sedih, Aku akan membesarkan hatimu. Bila engkau jatuh, Aku akan mengangkatmu. Aku akan menyertaimu sampai akhir jaman, dan Aku akan mencintai engkau selama-lamanya"

Saya bertanya kepada Tuhan: "Seberapa besar kasihMu padaku?" Tuhan membentangkan kedua tanganNya, dan saya melihat bekas-bekas tembusan paku.


True Love Story (??)

This is a story from a University in Jakarta about a young college girl who passed away last month.
 
Her name was Samara. She was hit by a dumper truck. She had a boy friend named Ari. Both of them were true lovers. They always hung on the phone. You could never see her without her cell phone. In fact she also changed her  phone from Mentari to Indosat, so both of them can be on the same network, and save on the cost and get good network coverage. She spent half of the day talking with Ari. Samara's family knew about
their relationship. Ari was very close with Samara's family. (Just imagine their love). Before she passed away she always told her friends "If I pass away please bury me with
my hand phone" she also said the same thing to her parents.

After her death, people couldn't carry her coffin, I was there. A lot of them tried to do so but still couldn't, everybody including me, had tried to carry the coffin, the result is still the same. Eventually, they called a Feng Shui Master. He took a stick and started speaking to himself slowly. After a few minutes, he said "this girl misses
something here". Then her friends told the Master about her intentions to bury her with her phone. He then opened the coffin and places her phone and SIM card inside the casket. After that they tried to carry the coffin. It could be moved and they carried it into the van easily. All of us were shocked.

Samara's parents did not inform Ari that Samara had passed away. After 2 weeks Ari called Samara,s mom. Ari:"I'm coming home today. Cook something nice for  me. Dont tell Samara that I'm coming home today, I wanna surprise her." Her mother replied..... "You come home first, I wanna tell you something very important."

After he came, they told him the truth about Summera. Ari thought that they were playing a fool. He was laughing and said "don't try to fool me - tell Samara to come out, i have a gift for her Please stop this nonsense". Then they showed him her grave. He said... "It's not true. We spoke yesterday. She still calls me. Ari was shaking. Suddenly, his phone rang. "See this is from Samara, see this..." he showed the phone to Samara,s family. All of them told him to answer. He talked using the loudspeaker mode. All of them heard his conversation. Loud and clear, no cross lines, no humming. It was the actual voice of Samara & there was no way others could use her SIM card since it was nailed inside the coffin. They were so shocked and asked for the Feng Shuie Master's help again. The Master brought his co-masters to solve this matter. He & his co-masters
worked for 5 hours. Then they discovered one thing...

 

 







 

 


INDOSAT has the best coverage. Where ever you go, their network follows (hehehehehehehe) !!!


 


This is beautiful ! Try not to cry.

When you're down to nothing, God is up to something.'


This is beautiful! Try not to cry.


She jumped up as soon as she saw the surgeon come out of the operating room. She said: 'How is my little boy ? Is he going to be all right ? When can I see him ?'

The surgeon said, 'I'm sorry. We did all we could, but your boy didn't make it.'

Sally said, 'Why do little children get cancer ? Doesn't God care any more ? Where were you, God, when my son needed you ?'

The surgeon asked, 'Would you like some time alone with your son ? One of the nurses will be out in a few minutes, before he's transported to the university.'

Sally asked the nurse to stay with her while she said good bye to son. She ran her fingers lovingly through hi s thick red curly hair. 'Would you like a lock of his hair ?' the nurse asked.


Sally nodded yes. The nurse cut a lock of the boy's hair, put it in a plastic bag and handed it to Sally.

The mother said, 'It was Jimmy's idea to donate his body to the university for study. He said it might help somebody else. 'I said no at first, but Jimmy said, 'Mom, I won't be using it after I die. Maybe it will he lp some other little boy spend one more day with his Mom.' She went on, 'My Jimmy had a heart of gold. Always thinking of someone else. Always wanting to help others if he could.'

Sally walked out of Children's Mercy Hospital for the last time, after spending most of the last six months there. She put the bag with Jimmy's belongings on the seat beside her in the car.


The drive home was difficult. It was even harder to enter the empty house. She carried Jimmy's belongings, and the plastic bag with the lock of his hair to her son's room.

She started placing the model cars and other personal things back in his room exactly where he had always kept them. She laid down across his bed and, hugging his pillow, cried herself to sleep.

It was around
midnight when Sally awoke. Laying beside her on the bed was a folded letter. The letter said :

'Dear Mom, I know you're going to miss me; but don't think that I will ever forget you, or stop loving you, just 'cause I'm not around to say 'I Love You' . I will always love you, Mom, even more with each day. Someday we will see each other again. Until then, if you want to adopt a little boy so you won't be so lonely, that's okay with me. He can have my room and old stuff to play with. But, if you decide to get a girl instead, she probably wouldn't like the same things us boys do. You'll have to buy her dolls and stuff girls like, you know. Don't be sad thinking about me. This really is a neat place. Grandma and Grandpa met me as soon as I got here and showed me around some, but it will take a long time to see everything. The angels are so cool. I love to watch them fly. And, you know what? Jesus doesn't look like any of his pictures. Yet, when I saw Him, I knew it was Him. Jesus himself took me to see GOD ! And guess what, Mom ? I got to sit on God's knee and talk to Him, like I was somebody important. That's when I told Him that I wanted to write you a letter, to tell you good bye and everything. But I already knew that wasn't al lowed. Well, you know what Mom ? God handed me some paper and His own personal pen to write you this letter. I think Gabriel is the name of the angel who is going to drop this letter off to you. God said for me to give you the answer to one of the questions you asked Him 'Where was He when I needed him ?' 'God said He was in the same place with me, as when His son Jesus was on the cross. He was right there, as He always is with all His children. Oh, by the way, Mom, no one else can see what I've written except you. To everyone else this is just a blank piece of paper. Isn't that cool ? I have to give God His pen back now. He needs it to write some more names in the Book of Life. Tonight I get to sit at the table with Jesus for supper. I'm sure the food will be great.

Oh, I almost forgot to tell you. I don't hurt anymore. The cancer is all gone. I'm glad because I couldn't stand that pain anymore and God couldn't stand to see me hurt so much, either. That's when He sent The Angel of Mercy to come get me. The Angel said I was a Special Delivery ! How about that ?

Signed with Love from God, Jesus & Me.


(Let's see Satan stop this one.) Take 60 seconds and repos t this, within the hour, you will have caused a multitude of believers to pray to God for each other. Then sit back and feel the Holy Spirit work in your life for doing what you know God loves 'When you're down to nothing, God is up to something.' 


???

Guys.....u must try this.tapi
kalian bener2 jangan ngeliat
jawabannya di
bawah ya...loe ikutin aja
instruksi2nya, dijamin
deh bakal kaget loe liat hasilnya, gue
aja masih
terheran2 dan geleng2 kepala...... tapi
mikirnya
jangan lama2, apa yang ada di hati loe
aja
tapi bukan berarti asal2an
loooohh..... enjoy....

Psikotest ini diambil dari email
internet,
diterjemahkan oleh orang tersebut dari
bahasa
asalnya Japanese. Anda akan menemukan
hasil
yang sangat mengejutkan. Orang yang
memikirkan
game ini, konon sesudah membaca mail
ini,
harapannya dapat terkabul. Pasti anda
akan
terkejut melihat hasilnya.!!!
Cuma janji dulu, JANGAN MEMBACA JAWABAN
DIBAWAHNYA TERLEBIH DAHULU.
ISI DULU INSTRUKSI YANG DIMINTA.
BACA SATU PARAGRAF DEMI SATU
PARAGRAF.
Pertama-tama siapkan bolpen dan kertas.
Waktu memilih nama, anda harus memilih
orang
yang anda kenal. Jangan terlalu banyak
mikir,
tulislah apa yang ada di kepala anda.

INGAT : Maju satu paragraf per
paragraf.
Kalau anda membaca kelanjutannya,
Permohonan
anda tidak akan terkabul.
1.. Pertama-tama tulis angka 1 sampai
sebelas di
kertas anda secara vertikal (atas ke
bawah)

2.. Tulis angka yang paling kamu
senang (antara1-
11) disebelah angka No.1 dan 2

3.. Tulis 2 nama orang (lawan jenis)
yang kamu
kenal, masing-masing di No.3 dan No.7

4.. Tulis 3 nama orang yang kamu kenal
di No.4, 5,
dan 6. Disini kamu boleh menulis nama
orang di
keluarga, teman, kenalan. Siapapun OK.
Cuma
harus yang kamu kenal

5.. Di no.8, 9, 10 dan 11 kamu tulis
nama judul
lagu yang berbeda-beda

6.. Terakhir, tulis kamu punya
permohonan.( Kamu
minta permohonan)






















NAH......... dibawah ini ada jawaban
dari psikotest-
nya mudah-mudahan cocok jawabannya.
1.. Anda harus memberitahu ke orang
yang anda
tulis di No. 7 tentang psi kotest ini.
2.. Orang yang anda tulis di No.3
adalah orang
yang kamu cintai.
3.. Orang yang anda tulis di No.7
adalah orang
yang kamu suka, tetapi bertepuk
sebelah tangan.
4.. Orang yang anda tulis di No.4
adalah orang
yang anda rasa paling penting bagi
anda.
5.. Orang yang anda tulis di No.5
adalah orang
yang paling mengerti tentang anda.
6.. Orang yang anda tulis di No. 6
adalah orang
yang membawa keberuntungan pada anda.
7.. Lagu yang anda tulis di no. 8
adalah lagu yang
ditujukan untuk orang No.3
8.. Lagu yang anda tulis di no.9
adalah lagu yang
ditujukan untuk orangNo.7
9.. Lagu yang anda tulis di no.10
adalah lagu yang
melukiskan apa yang ada di hati anda.
10.. Terakhir, lagu yang anda tulis di
No.11 adalah
lagu yang melukiskan hidup anda.

BAGAIMANA APAKAH CUKUP
JITU ??????


Just Fly Like A Butterfly‏


Cinta itu seperti kupu-kupu, tambah
dikejar, tambah lari.
Tapi kalau dibiarkan terbang, dia akan
datang di saat kamu tidak
mengharapkannya.

Cinta dapat membuatmu bahagia tapi
sering juga bikin sedih.
Cinta baru berharga kalau diberikan
kepada seseorang yang menghargainya.
Jadi jangan terburu-buru, dan pilihlah
yang terbaik.

Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan
yang "sempurna" bagi seseorang.
Tapi bagaimana menemukan seseorang
yang dapat membantumu menjadi dirimu
sendiri.
Dan karena itu kamu sempurna.

Jangan pernah bilang "I love you"
kalau kamu tidak perduli.
Jangan pernah membicarakan perasaan
yang tidak pernah ada.
Jangan pernah menyentuh hidup
seseorang kalau hal itu akan
menghancurkan hatinya.
Jangan pernah menatap matanya kalau
semua yang kamu lakukan hanya
kebohongan.

Hal paling kejam yang seseorang
lakukan kepada orang lain adalah
membiarkannya jatuh cinta,
sementara kamu tidak berniat untuk
menangkapnya...

Cinta bukan, "Ini salah kamu",
tapi "Ma'afkan aku".
Bukan "Kamu di mana sih?", tapi "Aku
disini".
Bukan "Gimana sih kamu?", tapi "Aku
ngerti kok".
Bukan "Coba kamu gak kayak gini",
tapi "Aku cinta kamu seperti kamu apa
adanya".

Kompatibilitas yang paling benar bukan
diukur berdasarkan berapa lama kalian
sudah bersama maupun berapa sering
kalian bersama,
tapi apakah selama kalian bersama,
kalian selalu saling mengisi satu sama
lain dan saling membuat hidup yang
berkualitas.

Kesedihan dan kerinduan hanya terasa
selama yang kamu inginkan dan menyayat
sedalam yang kamu izinkan.
Yang berat bukan bagaimana caranya
menanggulangi kesedihan dan kerinduan
itu, tapi bagaimana belajar darinya.

Jatuh cintalah tanpa terhuyung-huyung,
konsisten tapi jangan memaksa, berbagi
dan jangan bersikap tidak adil,
mengerti dan cobalah untuk tidak
banyak menuntut, sedih tapi jangan
pernah simpan kesedihan itu.

Memang sakit melihat orang yang kamu
cintai sedang berbahagia dengan orang
lain,
tapi lebih sakit lagi kalau orang yang
kamu cintai itu tidak bahagia
bersamamu.

Cinta akan menyakitkan ketika kamu
berpisah dengan seseorang, lebih
menyakitkan apabila kamu dilupakan
oleh kekasihmu,
tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi
apabila seseorang yang kamu sayangi
tidak tahu apa yang sesungguhnya kamu
rasakan.

Kata orang, cinta yang sejati adalah
ketika itu tumbuh perlahan...
Cinta yang tidak hanya beralaskan
nafsu...
Cinta yang muncul karena kebersamaan...


Conversation in Heaven

ANGELS,



CHRISTIAN,



GOD,



devil ,



JESUS.




This is a discussion you need to read!

Enjoy it. I did!




GOD:

Angels, do you know what I was just thinking about?



ANGELS:

What were you thinking about?



GOD:

Christians seem to have forgotten what kind of power they have available and the devil keeps on deceiving them!



ANGELS:

God, exactly what are you driving at?



GOD:

I have made my children in such a way that when the people of the world are sitting, they would be standing, when the world is standing,they will stand out, when the world stands out, my children must be outstanding and when the devil dares the world to be outstanding, my people will be the standards to be used!



JESUS CHRIST:

They (Christians) are also forgetting the words in

Ephesians 1:3.



GOD:

Please read it out!



ANGEL:

PRAISE BE TO THE GOD AND FATHER OF OUR LORD JESUS CHRIST , WHO HAS BLESSED US IN THE HEAVENLY PLACES WITH EVERY SPIRITUAL BLESSING IN CHRIST.



ANGEL:

So what do we do now since the end is almost near?



HOLY SPIRIT:

My Presence is still among men and I will teach and remind the Christians of all that we have discussed. I will also make sure that they pass this message on!



JESUS CHRIST:

I will also keep on interceding for them and stand in for them even in their weaknesses.



GOD:

I will also make sure that I give to all those who ask of me, seek me and try to find me . The blessings I have promised them through my son Jesus Christ will be delivered to all those who discover that I am ready to bless them! Not because of any special things that they have done, but just because I LOVE THEM!



JESUS CHRIST:

I will also give all my followers who are willing to pass this conversation on, enough strength to carry on!



ANGELS:

We are all backing THE TRINITY and even the devil cannot stop us! How funny! Christians are finally taking over and .........



DEVIL (eavesdropping behind the gates):

I hope you all heard! I will deploy more troops (demons) and make sure the Christians pray less, read their Bibles less, preach less and make sure this mail does not move anywhere! Also.....





YOU SURE HEARD THAT! THE DEVIL WILL MAKE SURE YOU DO NOT PASS THIS ON BUT PROVE HIM WRONG AND SHOW HIM THE POWER YOU HAVE IN CHRIST JESUS AS A CHRISTIAN. PRAY MORE, STUDY THE WORD MORE AND PREACH THE WORD!



DO NOT DISAPPOINT GOD !!!!! PASS IT ON!


Orang Buta dan Pelita

Suatu malam, seorang buta berpamitan pulang dari rumah sahabatnya. Sang sahabat membekalinya dengan sebuah pelita. Orang buta itu dengan terbahak berkata, “Buat apa aku bawa pelita? Tak ada gunanya bagiku! Aku bisa pulang kok.” Dengan lembut sahabatnya menjawab, “Ini agar orang lain bisa melihat kamu, agar mereka tidak menabrakmu.” Akhirnya orang buta itu setuju untuk membawa pelita.

Tak berapa lama, dalam perjalanan pulang, seorang pejalan menabrak si buta. Dalam kagetnya, si buta memaki, “Hei, kamu kan punya mata! Beri jalan buat orang buta dong!” Tanpa berbalas sapa, mereka pun saling berlalu.

Lebih lanjut, seorang pejalan lain menabrak si buta. Si buta bertambah marah, “Apa kamu buta? Tidak bisa lihat ya? Aku bawa pelita ini supaya kamu bisa lihat!” Pejalan itu menukas, “Kamu yang buta! Apa kamu tidak lihat, pelitamu sudah padam!” Si buta tertegun.... menyadari situasinya, sang penabrak meminta maaf, “Oh, maaf, akulah yang 'buta', tidak melihat bahwa engkau adalah orang buta.” Wajah si buta memerah karena malu, dengan tersipu ia menjawab, “Tak apa, maafkan aku juga atas kata-kataku yang kasar.” Dengan tulus, si penabrak membantu menyalakan kembali pelita si buta. Mereka pun melanjutkan perjalanan masing-masing.

Dalam perjalanan selanjutnya, lagi, seorang pejalan menabrak si buta. Kali ini, si buta lebih berhati-hati, dengan santun ia bertanya, “Maaf, apakah pelitaku padam?” Penabraknya menjawab, “Lho, aku justru hendak menanyakan hal yang sama.” Hening sejenak.... akhirnya, secara bersamaan mereka bertanya, “Apakah engkau orang buta?” Serempak pula mereka menjawab, “Ya....” Mereka berdua meledak dalam tawa, lalu berupaya saling membantu menemukan kembali pelita mereka yang berjatuhan sehabis bertabrakan.

Saat itu, seorang pejalan lewat. Dalam keremangan malam, nyaris saja ia menabrak kedua orang buta yang sedang mencari-cari pelita mereka. Ia pun berlalu, tanpa mengetahui bahwa mereka adalah orang buta. Timbul pikiran dalam benak orang ini, “Rasanya, aku perlu juga membawa pelita, agar aku dapat melihat jalan dengan lebih baik, dan agar orang lain pun dapat terbantu melihat jalan mereka.”


BAHAN PERMENUNGAN:

Pelita melambangkan terang kebijaksanaan. Membawa pelita berarti mengamalkan kebijaksanaan dalam hidup. Pelita, sama halnya dengan kebijaksanaan, melindungi kita dan pihak lain dari berbagai aral rintangan (tabrakan!).

Orang buta pertama mewakili mereka yang diliputi kegelapan batin, keangkuhan, kebebalan, ego, dan kedengkian. Selalu menunjuk ke arah orang lain, tidak sadar bahwa lebih banyak jarinya yang menunjuk ke arah dirinya sendiri. Dalam perjalanan “pulang”, ia belajar menjadi lebih bijaksana melalui peristiwa demi peristiwa yang dialaminya. Ia menjadi lebih rendah hati karena menyadari kebutaannya dan menyadari belas kasihan dari pihak lain. Ia juga belajar menjadi seorang pemaaf.

Penabrak pertama mewakili orang-orang pada umumnya, yang acuh dan kurang peduli pada sesama. Kadang, mereka memilih untuk “membuta” walau mereka dapat melihat.

Penabrak kedua mewakili mereka yang seolah bertentangan dengan kita; sesungguhnya mereka menunjukkan kesalahan kita, baik disengaja maupun tidak. Mereka dapat menjadi guru-guru terbaik kita. Tak seorang pun mau menjadi buta; selayaknyalah kita saling memahami dan saling menolong.

Orang buta kedua mewakili mereka yang sama-sama diliputi kegelapan batin seperti kita. Alangkah sulitnya menyalakan pelita, jikalau kita bahkan tak dapat melihat pelitanya. Orang buta tak dapat menuntun orang buta. Itulah pentingnya kita terus belajar agar kita semakin melek, semakin bijaksana.

Orang terakhir yang lewat mewakili mereka yang menjadi sadar akan pentingnya memiliki pelita kebijaksanaan.

Sudahkah kita sulut pelita dalam diri kita masing-masing?
Jika sudah, apakah nyalanya masih terang, redup atau bahkan nyaris padam?
JADILAH PELITA, bagi diri kita sendiri maupun bagi orang-orang lain di sekitar kita.

Sebuah pepatah kuno berusia 25 abad mengatakan: Sejuta pelita dapat dinyalakan dari sebuah pelita tanpa sedikit pun meredupkan nyala pelita pertama.
Pelita kebijaksanaan pun, tak kan pernah habis terbagi.


Tips Memanfaatkan Waktu

Seorang bijak pernah berkata:

Bahwa ada dua hari dalam hidup ini yang sama sekali tak perlu kita khawatirkan.

Yang pertama: hari kemarin.

kita tak bisa  mengubah apa pun yang telah terjadi.

kita tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.

kita tak mungkin lagi menghapus kesalahan; dan mengulangi kegembiraan yang kita rasakan kemarin.

Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan saja.

Yang kedua: hari esok.

Hingga mentari esok hari terbit, kita tak tahu apa yang akan terjadi.

kita tak bisa melakukan apa-apa esok hari.

kita tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.

Esok hari belum tiba; biarkan saja.

Yang tersisa kini hanyalah hari ini.

Pintu masa lalu telah tertutup; pintu masa depan pun belum tiba.

Pusatkan saja diri kita untuk hari ini. kita dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila Kita mampu memanfaatkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.

Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit. Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini; hari ini yang abadi.




Friday, May 22, 2009

The Devil & the Duck

The Devil & the Duck

There was a little boy visiting his grandparents on their farm.

ada seorang anak laki2 mengunjungi kakek nenek nya di pertaniannya.


He was given a slingshot to play with out in the woods.

(dia diberikan senapan u/bermain diluar dengan kayu2)


He practiced in the woods; but he could never hit the target.

(dia berlatih menggunakan kayu, tapi dia engga bisa mengenai sasaran)


Getting a little discouraged, he headed back for dinner.

(dia putus asa, dan dia berbalik untuk mkn malem)


As he was walking back he saw Grandma's pet duck.

(sewaktu dia sedang berjalan kebelakang, dia melihat bebek peliharaan nenek)


Just out of impulse, he let the slingshot fly, hit the duck square in the head and killed it. He was shocked and grieved!

(secara reflek, dia menggunakan katapel tsb dan memukul bebek tepat di kepala dan mati. dia sangat kaget dan tercengang)


In a panic, he hid the dead duck in the wood pile; only to see his

Sister watching! Sally had seen it all, but she said nothing.

(didlm kepanikan, dia menyembunyikan bangkai bebek di lubang kayu dan saudara perempuannya melihatnya! sally melihat semuanya, tapi dia tdk emngatakan apa2..)


After lunch the next day Grandma said, 'Sally, let's wash the dishes'

(setelah mkn siang, esoknya nenek berkata, Sally,tolong cucikan piring)


But Sally said, 'Grandma, John ny told me he wanted to help in the kitchen.'

(tapi Sally berkata, nenek, jonny bilang dia ingin membantu di dapur)



Then she whispered to him, "Remember the duck?'

( kemudian dia berbisik kepadanya, inget bebek itu?)


So John ny did the dishes.

(jadi, jonny yang mencuci piring)



Later that day, Grandpa asked if the children wanted to go fishing and Grandma said, 'I'm sorry but I need Sally to help make supper.'

(hari berikutnya, kakek menyuruh apakah kalian mau memancing, dna nnek berkata, wah sayang sekali tapi Sally hrs membantuku membuat sarapan malam)


Sally just smiled and said, 'well that's all right because John ny told me he wanted to help?

(sally hanya tersenyum, hm...tidak apa2 karena Jonny bilang akan membantu nenek)


She whispered again, 'Remember the duck?' So Sally went fishing and John ny stayed to help.

(dia berbisik kembali, Inget bebek itu?? jadi Sally pergi memancing dan John ny tinggal untuk membantu nenek)


After several days of John ny doing both his chores and Sally's; he

Finally couldn't stand it any longer.

(stelah bbrp hari John y dikerjain sally, akhirnya engga tahan lagi)


He came to Grandma and confessed that he had killed the duck.

(dia datang kepada nenek dan mengaku bhw dia telah membunuh bebek nya)


Grandma knelt down, gave him a hug and said, 'Sweetheart, I know. You see, I was standing at the window and I saw the whole thing, but because I love you, I forgave you. I was just wondering how long you would let Sally make a slave of you.'


(nenek berlutut, dan memeluknya dan berkata, SAYANG, SAYA TAHU, KAMU TAU, SAYA SEDANG BERDIRI DKT JENDELA DAN SAYA MELIHAT SEMUANYA, TAPI KARENA SAYA MENGASIHI KAMU, SAYA MEMAAFKAN KAMU. SAYA BERHARAP BERAPA LAMA KAMU AKAN MEMBIARKAN SALLY MEMPERBUDAK KAMU)



Thought for the day and every day thereafter:

Whatever is in your past, whatever you have done...? And the devil keeps throwing it up in your face (lying, cheating, debt, fear, bad habits, hatred, anger, bitterness, etc.)...whatever it is....You need to know that:

God was standing at the window and He saw the whole thing.


(apapun yg terjadi di masa lalu, apapun yg kamu lakukan..iblis memperlihatkan kembali kepada kita, kebohongan, ketakutan, hutang, amarah,kepahitan, kebiasaan buruk dll..) apapun itu..KAMU PERLU TAHU BAHWA..

TUHAN SEDANG BERADA DI JENDELA DAN DIA MELIHAT SEMUANYA...)


He has seen your whole life... He wants you to know that He loves you and that you are forgiven. He's just wondering how long you will let the devil make a slave of you.

(dia sedang melihat smua hidup kamu. dia ingin kamu mengetahui bhw dia mengasihimu dan kamu telah diampuni. Dia hanya berharap brp lama kamu akan membiarkan iblis memperbudak kamu)


The great thing about God is that when you ask for forgiveness;

Hal yg terbesar ttg TUhan adl ketika kamu meminta pengampunan..



He not only forgives you, but He forgets.

Dia tdk hanya mengampuni kamu, tapi dia melupakan..


It is by God's grace and mercy that we are saved.

Go ahead and make the difference in someone's life today.

Share this with a friend and always remember:
God is at the window!


When Jesus died on the cross; he was thinking of you!

(ketika Yesus mati di kayu salib, dia memikirkan kamu)



Xavier_Live_Notes © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: