Saturday, June 26, 2010

"INTERVIEW WITH GOD"


Men : Slmt Pagi Tuhan, sekiranya Tuhan punya waktu sedikit aku ingin bicara.
GOD : Ooo..waktukU adalah KEKEKALAN, tdk ada masalah ttg Waktu.
Apa pertanyaanmu?
Men : Thanks.. Apa yg paling mengherankan bagiMU tentang kami manusia?
GOD : Hahaha.. kalian itu makhluk yg aneh.

  1. Pertama, suka mencemaskan masa Depan, sampai lupa hari in kalian hidup seolah olah tidak bakal mati.
  2. kalian cepat bosan sebagai anak-anak dan terburu-buru ingin dewasa. Namun stlh dewasa rindu lagi jadi anak2 : suka bertengkar, ngambek, dan ribut karena soal2 sepele.
  3. kalian rela kehilangan kesehatan demi mengejar uang, ttp membayarnya kembali utk mengembalikan kesehatan itu.
  4. Hal2 begitulah yang membuat hidup kalian susah.


Men : Lantas apa nasihat Tuhan agar kami bisa hidup BAHAGIA ?
GOD : sebenarnya semua nasihat sudah pernah diberikan. Inilah satu lagi keanehan kalian : Suka Melupakan nasihatKU.
-. Baiklah Ku ulangi lagi ya beberapa yg terpenting
  • Kalian harus sadar bahwa mengejar rejeki adalah sebuah kesalahan. Yang seharusnya kalian lakukan ialah menata diri agar kalian layak dikucuri rejeki. jadi jangan mengejar rejeki, tetapi biarlah rejeki yang mengejar kalian.
  • Ingat : "siapa" yang kalian miliki itu lbh berharga dari pada "apa" yang kalian punyai. Perbanyaklah teman, kurangi musuh.
  • Jgn bodoh dgn cemburu dan membandingkan yg dimiliki org lain. Melainkan Bersyukurlah dgn apa yg sdh kalian terima. Khususnya, kenalilah talenta dan potensi yg kalian miliki lalu kembangkanlah itu sebaik-baiknya, maka kalian akan menjadi manusia Unggul. Otomatis Rejeki yg akan mengejar kalian.
  • Ingat orang yg disebut Kaya bukanlah dia yg berhasil mengumpulkan yg paling banyak, tetapi adalah dia yg paling "sedikit" memerlukan, sehingga masih sanggup memberi kpd sesamanya. Ok ?

Yg terpenting buat kamu pribadi yg sdg membaca ini, bisa mengerti dan bertindaklah.
Ingat janji ini :"AKU Tidak Akan Meninggalkanmu“.


from: Facebook

"Small thing can be Big thing"


Seekor tikus menemukan jebakan tikus d rmh petani. Krn ketakutan, dia mendatangi ayam dan berkata" wah,di rmh petani ada jebakan tikus. Hati2 loh". Ayam tersenyum geli dan berkata" jebakan tikus ya unt tikus, bukan unt aku!"

Tikus lalu mendatangi babi, "Eh, ada jebakan tikus d rmh" Babi pun berkata"Apa hub nya dg ku". Krn kecewa, tikus dtg ke sapi yg sdg menguyah rumput. Ketika mendengar cerita tikus, sapi tertawa terbahak-bahak "you itu kurang kerjaan. Kenapa hrs memberitahuku? Kamu yg hrs hati2, bukan aku"

Malam harinya tjadi keributan d rmh petani krn ada seekor ular yg ekornya msk jebakan itu dan berusaha meloloskan diri. Istri petani terbangun dan ke dapur unt melihat apa yg terjadi tp kmd krn tdk melihat, kakinya digigit ular. Petani membawa istrinya unt diobati.

Keesokan harinya istri mengalami demam tinggi, petani memotong ayam unt membuat sop. Krn lukanya parah byk tetangga dtg kemudian petani memotong babi unt memberi suguhan. Bbrp hari kemudian istri petani meninggal dan byk yg dtg melayat. Unt menjamu tamu petani menyembeli sapinya.

BE WISE !

Jangan meremehkan peringatan sekecil apapun. Byk cara yg bisa dipakai Tuhan utk memperingati kita.

BE HELPFUL !

Jangan menutup mata akan masalah org lain. Mari bergandeng tangan utk menyelesaikan masalah yg ada.




from: Facebook

Tuesday, June 22, 2010

W..A..K..T..U..



Kalo engkau ingin tahu betapa berharganya waktu 1 tahun, tanyakan pada mereka yang tidak lulus ujian akhir.

Kalo engkau ingin tahu betapa berharganya waktu 1 bulan, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayinya secara prematur.

Kalo engkau ingin tahu betapa berharganya waktu 1 minggu, tanyakan pada editor majalah mingguan.

Kalo engkau ingin tahu betapa berharganya waktu 1 hari, tanyakan pada mereka yang bekerja sebagai buruh harian dan menanggung beban menghidupi keluarga.

Kalo engkau ingin tahu betapa berharganya waktu 1 menit, tanyakan pada mereka yang ketinggalan kereta api.

Kalo engkau ingin tahu betapa berharganya waktu 1 detik, tanyakan pada mereka yang baru saja lolos dari maut atau kecelakaan.

Kalo engkau ingin tahu betapa berharganya waktu 1 milidetik, tanyakan pada para juara olimpiade lari.
from: facebook

God's Playing a Joke on Us


from: facebook

Monday, June 21, 2010

Sebuah hal yang patut dipertahankan


Cinta itu... kata orang butuh pengorbanan.

Cinta itu...
semakin dipikirkan semakin rumit.
Oleh karena itu ada baiknya jangan terlalu dipikirkan :)
Sebuah cinta, ada baiknya jangan dipaksakan karena besar kemungkinan akan menghasilkan buah yang kurang baik.

Cinta itu, kata orang butuh kepasrahan.
Hanya orang bodoh yang hanya berpasrah.

Cinta itu, kata orang akan datang sendiri. Setiap orang sudah punya jodohnya masing-masing.
Kalau demikian, ada baiknya kita tidur-tiduran dikamar karena ketika waktunya, jodoh akan datang dan mengetuk kamar kita.

...

Apa yang terpenting dalam cinta?
Bukanlah kepasrahan, maupun pengorbanan. Akan tetapi kepercayaan dan kesetiaan.
Ketika kepercayaan tanpa kesetiaan, cinta tidak akan berbuah secara maksimal. Yang ada malah kecemburuan, iri hati dan dendam.
Ketika kesetiaan tanpa kepercayaan, cinta juga tidak akan berbuah secara maksimal. Yang ada malah was-was, posesif dan keraguan.

Pengorbanan adalah sebuah turunan dari kepercayaan dan kesetiaan. Pengorbanan disini dalam arti yang positif dimana seseorang berusaha untuk percaya dan setia.

Seperti kata diatas, cinta itu butuh kepasrahan. Cinta itu tidak bisa diraih atau dipertahanan hanya dengan kepasrahan. Hanya orang bodoh yang berpikir demikian. Untuk meraih atau mempertahankan cinta, orang harus aktif demi cinta tersebut.

Cobalah untuk percaya dan setia dalam mencintai dan dicintai. Karena, yakinlah, memelihara cinta jauh lebih susah dari memulai dan mengakhiri.
 
 
 

Perbedaan Antara Suka, Sayang dan Cinta


Perbedaan antara suka,,sayang,,dan cinta !

Suka adalah saat kamu ingin memiliki seseorang. . .

Sayang adalah saat kamu ingin membahagiakan orang itu. . .

Dan cinta adalah saat kamu akan berkorban untuk orang itu . . .

Saat kamu bersedih dan menangis maka seseorang yg “menyukaimu” akan berkata ’sudahlah jgn menangis lg’

tp seseorang yg ‘menyayangi’ akan diam dan ikut menangis bersamamu . . .

Dan seseorang yg ‘mencintaimu’ akan membiarkanmu menangis dan menunggumu hingga tenang lalu berkata ‘mari kita selesaikan ini bersama’

saat seseorang yg menyukaimu berada disampingmu maka dia akan bertanya ‘bolehkah aku menciummu?’

tp seseorang yg menyayangimua maka dia akan berkata ‘biarkan aku memelukmu’

dan seseorang yg mencintaimu takkan berbicara..dia hanya akan selalu memegang erat tanganmu seakan dia takkan mau membiarkanmu terjatuh . . .

Saat kamu menyukai seseorang dan seseorang itu menyakitimu maka kamu akan marah dan takkan mau lg berbicara dengannya..

Tp jika kamu menyayangi seseorang dan seseorang itu menyakitimu maka kamu akan menangis karenanya..

Dan jika kamu mencintai seseorang dan seseorang itu menyakitimu maka kamu akan tersenyum walau itu pahit dan berkata ‘dia hanya belum tahu apa yg dia lakukan’

suka hanyalah keegoisan diri sendiri…
Sayang adalah memberi dan menerima..
Dan cinta adalah rela berkorban…

Suka hanya akan berbuat jika itu menyenangkan..
Sayang berbuat karena ingin selalu ada untuknya..
Dan cinta berbuat karena tak ingin membuatnya terluka tak peduli bgaimana keadaan kita. . .

Pick up yourself !!


from: kaskus

Thursday, June 17, 2010

Seberapa lama akar itu tertanam?


Pada suatu hari seorang tua yang bijaksana berjalan melalui hutan bersama seorang muda yang terkenal tidak bertanggung jawab dan kepala batu. Orang tua itu menghentikan langkahnya, lalu menunjuk sebuah pohon yang masih kecil. "Cabutlah pohon itu," katanya. Segara pemuda itu membungkuk, dan hanya dengan dua jari saja ia dengan mudah dapat mencabut pohon itu.

Setelah berjalan lebih jauh lagi, orang tua itu berhenti di depan sebuah pohon yang agak besar. "Coba cabut pohon ini," katanya. Sekali lagi pemuda itu menuruti perimtahnya, namun kali ini dia menggunakan kedua tangannya dan dengan sekuat tenaga mencabut akar pohon itu.

Akhirnya, mereka berhenti lagi di depan sebuah pohon yang sangat besar. "Sekarang, cabutlah pohon ini!" perintahnya lagi.

"Wah, itu tidak mungkin!" protes pemuda itu.

"Aku tidak dapat mencabut pohon sebesar ini. Untuk memindahkannya diperlukan sebuah buldoser."

"Engkau benar sekali," Jawab orang tua itu.

"Kebiasaan, entah baik ataupun buruk, sama seperti pohon-pohon itu. Kebiasaan yang belum berakar dalam seperti pohon yang masih sangat kecil, dapat dicabut dengan sangat mudah. Kebiasaan yang akarnya mulai mendalam seperti pohon yang sudah agak besar; untuk mencabutnya diperlukan usaha dan tenaga yang kuat.
Kebiasaan yang sudah sangat lama telah berakar sangat dalam, sehingga orang itu sendiri tidak bisa lagi mencabutnya. Jagalah dirimu agar kebiasaan yang sedang engkau tanamkan adalah kebiasaan-kebiasaan baik."

Coba ambil waktu dan selidiki hati Anda. Adakah kebiasaan buruk Anda yang masih sangat kecil tertanam di hati Anda? Adakah ‘pohon’ buruk yang sudah agak besar?
Yang lebih penting, adakah ‘pohon’ besar yang sudah tertanam begitu lama? Jika ada, carilah penyelesaian masalah atas kebiasaan buruk Anda. Tanya orang lain yang menurut Anda bisa dipercaya dan mampu menyelesaikan masalah Anda.

Tidak hanya itu, berdoa kepada Tuhan merupakan obat bagi penyelesaian masalah Anda. Ubah sedikit demi sedikit perilaku yang buruk menjadi baik. Walau sesekali Anda gagal, terus ulangi. Dengan sikap ingin berubah yang total, Anda bisa membuang ‘akar’ jelek tersebut.


from: Facebook

Buah & Berlian

 
“Wanita yang bernilai tinggi itu ibarat buah yang ada di bagian paling atas pohon, dia menganggap dirinya jelek karena tidak seorang pun yang mau memetiknya. Padahal hanya pria ksatria yang bersedia memanjat pohon demi mendapatkan buah yang bernilai tinggi itu. Sementara pria-pria biasa hanya puas dengan buah-buah jelek di bawah.” Yah sebenarnya saya tidak ingat apa bunyi persisnya. Yang pasti pesan mendalam yang kutangkap adalah jadilah sabar! Seringkali banyak wanita yang merasa khawatir diri mereka terlalu jelek (jelek di sini bukan hanya tentang penampilan fisik) sehingga tidak memiliki pasangan hidup. Itu kan yang biasanya wanita rasakan apalagi kalau usianya sudah rawan di mana teman-temannya sudah banyak yang menikah. Makin khawatirlah wanita itu.



Sempat beberapa kali saya bagikan cerita ini teman-teman wanita saya terutama kalau kita sedang membicarakan “menunggu” pasangan hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Kami memiliki harapan yang sama bahwa seorang pria yang tepat akan memetik kami di ketinggian meski itu berarti lebih repot dan menyusahkan baginya. Sampai suatu hari seorang teman laki-laki saya menghancurkan gambaran ini dengan komentarnya (yang tentunya bermaksud bercanda)!xD

kalau kelamaan nunggu bisa busuk tuh buahnya! grr..beraninya dia merusak cerita yang sudah begitu romantis itu…hahaha…saat itu saya memang tidak memiliki jawaban untuk komentarnya itu. Saya hanya bisa menanggapi dengan mengatakan “jangan dikritisi dong ceritanya!”

Tapi hari ini saya menemukan perumpamaan yang lebih bagus dari pohon apel tentang bernilainya wanita yang hatinya terpaut pada Tuhan. Yang rasa amannya bukan diperoleh dari cinta laki-laki tetapi dari kasih Allah. Wanita seperti yang digambarkan Amsal 31. Wanita seperti ini ibarat sebuah berlian asli, jernih, putih, tak bercacat, tanpa belerang, tanpa noda, murni dengan potongan yang sempurna. Jika kita hendak membeli berlian seperti ini, kita tidak akan menemukannya di ruang depan toko perhiasan. Si penjual akan membawa kita ke ruang dalam kemudian ia kan membuka lemari besi, memutar nomor kombinasi, dan mengeluarkan sebuah kotak. Setelah duduk dan menyalakan lampu, ia akan membuak kotak itu dan mengeluarkan sebuah nampan berlapis beludru hitam. Kemudian ia akan mengambil alat untuk memegang batu-batuan, dengan hati-hati memilih sebutir berlian dan mengangkatnya ke arah cahaya untuk diperlihatkan padamu. Ia hanya diperlihatkan padamu dan bukan orang-orang yang berlalu lalang depan toko karena kamulah yang benar-benar akan membeli berlian itu!

Kata-kata dalam buku yang kubaca memberi penjelasan tentang perumpamaan ini “kau (wanita) seperti berlian itu. Kau bukan untuk dilihat oleh setiap pria, hanya untuk ia yang memiliki tujuan yang serius terhadapmu. Tetapi, jika kau sendiri tidak mengetahui nilai dari hatimu, kau akan menjajakannya bersama perhiasan murahan di meja depan yang mudah dihampiri. Hatimu akan dipenuhi sidik jarim dan kau akan bertanya-tanya mengapa tidak ada yang membelinya.”


Setidaknya maksud kedua perumpamaan itu sama yaitu tentang betapa berharganya wanita yang tahu nilai hatinya sehingga memang mereka terlihat “tidak laku” tetapi sebenarnya hanya pria yang bersungguh-sungguh terhadap dirinyalah yang akan mendapatkan hati wanita itu. Meskipun intinya sama, saya lebih menyukai perumpamaan berlian karena setidaknya teman saya tidak bisa lagi berkomentar “buahnya bisa busuk kalau kelamaan tidak dipetik.” xD

Don’t you worry about your best future partner!
Let Him set the right time for both of you! =D

Written esp. for lady in waiting =) or even men in seeking..xD

referensi : Hammond Michelle McKinney. 2000. If Men Are Like Buses, Then How Do I Catch One?. California: Multnomah Publishers, Inc.
 
 
from: facebook

Monday, June 14, 2010

1 detik untuk membaca

from . http://white-aqua.blogspot.com/2010/06/1-detik-untuk-membaca.html




Apa yang kita lakukan hari ini, mungkin hampir tidak ada bedanya dengan kemarin. Apa yang kita lakukan hari ini mungkin adalah sebuah rutinitas. Akan tetapi, ada satu hal yang setiap hari berbeda, yaitu pengalaman dan usia. Sadar atau tidak sadar, waktu terus berjalan. Sedetik yang telah lewat tidak dapat kembali. Jikalau waktu dapat dijual, tidak dapat disangkal, orang akan membeli waktu sebanyak-banyaknya.

Ada pepatah, waktu satu detik bagi pembalap adalah waktu yang sangat menentukan, apakah ia menjadi juara pertama atau kedua atau mungkin tidak juara.

Waktu satu detik bagi dokter yang sedang melakukan operasi adalah satu detik dimana nyawa pasien ditentukan.

Waktu satu detik bagi orang yang sakit keras adalah sebuah anugrah bahwa ia dapat melewati detik-detik sebelumnya. Satu detik lebih lama, berarti satu detik ia dapat merasakan kebersamaan dengan orang-orang terdekatnya di dunia fana ini.

Seorang teman pernah berkata “kau semakin dekat dengan kematianmu. Selamat ulang tahun”… Jika dibaca sekilas, kata-kata tersebut seolah-olah mengutuk kita agar cepat mati, tetapi ternyata tidak. Kita berulang tahun berarti kita bertambah tua. Bertambah banyak pengalaman yang telah kita dapat (meski belum tentu menjadikan kita bijaksana). Bertambah tua setahun menjadikan kita telah melewati satu tahun. Apa yang telah kau lakukan selama tahun yang telah berlalu tersebut dan mengapa kau melakukannya dapat menjadi sebuah refleksi pribadi agar tahun yang kau jalani menjadi lebih baik.

Menjadi lebih tua diharapkan mendapatkan pengalaman yang banyak. Lebih tua diharapkan menjadi lebih bijaksana. Lebih tua diharapkan dapat menentukan sebuah pilihan yang benar. Sebuah pilihan yang baik adalah sebuah pilihan yang benar bukan yang enak (Mario Teguh).

Mungkin ketika kau membaca tulisan ini memakan waktu beberapa detik, bahkan menit, tetapi semoga apa yang kau baca berguna hingga melebihi waktu yang kau gunakan untuk membaca tulisan ini.

 

Friday, June 11, 2010

Apa Kabar?


Pernahkah teman-teman merasa sedih setelah ditanya “apa kabar” atau “bagaimana keadaanmu” dan pertanyaan sejenisnya? Baru-baru ini aku mengalaminya. Sedih bukan karena sedang mengalami masalah sehingga ketika ditanya aku jadi teringat masalahku (saat ditanya aku malah tidak sedang mengalami masalah), tetapi karena respon si penanya. Memang apa yang dilakukannya? Simpel dan seringkali tanpa sadar juga kita lakukan. Tidak merespon!

Mungkin teman-teman bahkan aku sendiri pernah atau malah sering bertemu orang, sms, telp, chatting, email dan menanyakan kabar mereka. Namun, apakah kita sungguh-sungguh dengan pertanyaan itu? Apakah kita sungguh-sungguh peduli dengan keadaannya sehingga kita bertanya “apa kabar”? atau kita hanya sedang berbasa-basi saja untuk memulai pembicaraan atau untuk menyapa seseorang? Hal ini terutama lebih mudah terjadi kalau orang yang kita tanyakan tidak ada di hadapan kita meski tidak menutup kemungkinan kita juga hanya berbasa-basi dengan orang yang kita temui secara langsung.

Kita terlalu terbiasa mengucapkan “apa kabar?” saat memulai komunikasi dengan orang lain sehingga kita lupa makna pertanyaan itu. Ketika merasa sedih itulah, aku bertanya pada diriku sendiri, “Andriani, berapa kali kamu bertanya apa kabar pada temanmu dan kamu tidak menunggu dia selesai berbicara untuk memotongnya? Atau berapa kali kamu bahkan tidak perlu repot-repot untuk mengorek lebih jauh keadaan sahabatmu ketika dia bilang “baik” padahal mungkin aku tahu dia tidak sedang baik-baik saja?”

Aku juga suka menjawab “kabarku baik, sehat dan jawaban singkat sejenisnya.” Memang tidak salah kalau orang akan berespon ini untuk pertama kalinya. Mengapa? Pertama adalah faktor siapa penanyanya. Jika ia adalah orang yang baru kita kenal beberapa hari lalu (baca:orang asing bagi kita) mungkin wajar saja kita mencoba menjawab sesingkat-singkatnya karena mungkin kita belum bisa terbuka. Tetapi jika ia adalah teman kita bahkan sahabat kita apakah jawaban baik saja cukup? Kedua, kita telah begitu terbiasa mengharapkan jawaban “baik” untuk pertanyaan “apa kabar” bahkan kalau perlu tidak usah menunggu jawaban orangnya. Intinya kita merasa orang tidak akan repot-repot peduli atau bahkan mencoba mengerti.

Maukah kita belajar mengubah sapaan pembuka yang kering dengan keingintahuan yang tulus? Alih-alih berhenti ketika orang yang kita ingin perhatikan menjawab “baik”, kita bertanya “sungguh, bagaimanakah kabarmu?” atau misalnya “apakah kamu mau cerita bagaimana perasaanmu hari ini?” Jangan pergi atau mengalihkan pembicaraan sebelum mereka menjawab pertanyaan itu seakan-akan kita tidak bersunguh-sungguh ingin tahu. Setelah mereka menjawab, kita boleh bertanya lebih jauh jika ada yang tidak jelas atau berikan tanda bahwa kita sedang mendengarkan (cth: mengangguk, respon singkat “oh, emm, begitu ya”, atau paraphrase). Sebuah keingintahuan yang tulus dan kesediaan untuk mendengar jawaban mereka akan menciptakan keterbukaan dalam komunikasi kita.


Thanks God for reminding me again about this small but important attitude! =)

PS: khusus untuk teman-temanku sesama PKK, tulisan ini mengingatkanku untuk sungguh-sungguh mau peduli kepada AKK ketika bertanya “apa kabarmu,…?”

Terinspirasi dari pengalaman hidup xp dan buku 101 Ide Jitu Membangun Kekompakan dalam Kelompok Kecil karangan Thom Corrigan.


from: facebook

Monyet dan Kacangnya


Dari sebuah artikel menarik tentang teknik berburu monyet di hutan-hutan Afrika. Caranya begitu unik.

Sang pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang dan sempit. Toples itu diisi kacang yang telah diberi aroma. Tujuannya,agar mengundang monyet-monyet datang. Setelah diisi kacang, toples-toples itu ditanam dalam tanah dengan menyisakan mulut toples dibiarkan tanpa tutup.

Para pemburu melakukannya di sore hari. Besoknya, mereka tingal meringkus monyet-monyet yang tangannya terjebak di dalam botol tak bisa dikeluarkan. Kok, bisa? Tentu kita sudah tahu jawabnya.

Monyet-monyet itu tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples. Mereka mengamati lalu memasukkan tangan untuk mengambil kacang-kacang yang ada di dalam. Tapi karena menggenggam kacang, monyet-monyet itu tidak bisa menarik keluar tangannya Selama mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula mereka terjebak. Toples itu terlalu berat untuk diangkat. Jadi, monyet-monyet itu tidak akan dapat pergi ke mana-mana !

Mungkin kita akan tertawa melihat tingkah bodoh monyet itu. Tapi, tanpa sadar sebenamya kita mungkin sedang menertawakan diri sendiri. Kita mengenggam erat setiap permasalahan yang kita miliki layaknya monyet mengenggam kacang.

Kita sering mendendam, tak mudah memberi maaf, tak mudah melepaskan maaf. Mulut mungkin berkata ikhlas, tapi bara amarah masih ada di dalam dada. Kita tak pernah bisa melepasnya.

Bahkan, kita bertindak begitu bodoh, membawa "toples-toples" itu ke mana pun kita pergi. Dengan beban berat itu, kita berusaha untuk terus berjalan.


Sebenarnya kita akan selamat dari penyakit hati jika sebelum tidur kita mau melepas semua "rasa tidak enak" terhadap siapapun yang berinteraksi dengan kita. Dengan begitu kita akan mendapati hari esok begitu cerah dan menghadapinya dengan senyum. Dan, kita pun tahu surga itu diperuntukkan bagi orang-orang yang hatinya bersih...:)


from: facebook

Mengubah Hati


MERUBAH HATI

Kita tak bisa menghentikan hujan atau menutup terik matahari dengan awan . Tapi kita bisa menggunakan payung !

Kita tak bisa merubah arah angin namun kita dapat menyetir layar perahu

Kita tak mungkin mencabut semua duri-duri di semua jalan namun kita bisa mengenakan alas kaki yang tebal!

Kita tidak bisa menutup mulut semua orang namun kita bisa belajar tuli.

Kita tidak perlu susah-susah merubah keadaan, dan tak perlu buang waktu merubah orang lain.

Yang perlu kita ubah adalah ♥
hati kita. Kalau hati ♥ berubah, keadaan akan berubah!
Kalau hati ♥ menjadi baik, ucapan dan perilaku akan menjadi baik.
Tak perlu mendesak orang menjadi baik, orang-orang akan menjadi baik dengan sendirinya..

Have A Nice Day;)


from: facebook

Sekilas rasa


Disaat kamu ingin melepaskan seseorang..ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya
Disaat kamu mulai tidak mencintainya...ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya
Disaat kamu mulai bosan dengannya...ingatlah selalu saat terindah bersamanya
Disaat kamu ingin menduakannya...bayangkan jika dia selalu setia
Saat kamu ingin membohonginya...ingatlah disaat dia jujur padamu


Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu
Jangan sampai di saat dia sudah tidak disisimu,
Kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu

Yang indah hanya sementara
Yang abadi adalah kenangan
Yang ikhlas hanya dari hati
Yang tulus hanya dari sanubari


Tidak mudah mencari yang hilang
Tidak mudah mengejar impian

Namun yg lebih susah mempertahankan yg ada

Karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga

Ingatlah pada pepatah,
"Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini"

Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif....

Hidup bagaikan mimpi, seindah apapun, begitu bangun semuanya sirna tak berbekas
Rumah mewah bagai istana, harta benda yang tak terhitung, kedudukan, dan jabatan yg luar biasa, namun...
Ketika nafas terakhir tiba, sebatang jarum pun tak bisa dibawa pergi
Sehelai benang pun tak bisa dimiliki
Apalagi yang mau diperebutkan
Apalagi yang mau disombongkan
Maka jalanilah hidup ini dengan keinsafan nurani
Jangan terlalu perhitungan
Jangan hanya mau menang sendiri
Jangan suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka yang berjasa bagi kita
Belajarlah tiada hari tanpa kasih
Selalu berlapang dada dan mengalah
Tak ada yang tak bisa di ikhlaskan....
Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan

Tak ada dendam yang tak bisa terhapus.... 
 
 

Kopi Asin


Seorang pria bertemu dengan seorang gadis di sebuah pesta, si gadis tampil luar biasa cantiknya, banyak lelaki yang mencoba mengejar si gadis.
Si pria sebetulnya tampil biasa saja dan tak ada yang begitu memperhatikan dia, tapi pada saat pesta selesai dia memberanikan diri mengajak si gadis untuk sekedar mencari minuman hangat.
Si gadis agak terkejut, tapi karena kesopanan si pria itu, si gadis mengiyakan ajakannya.

Dan mereka berdua akhirnya duduk di sebuah coffee shop, tapi si pria sangat gugup untuk berkata apa-apa dan si gadis mulai merasa tidak nyaman dan berkata, "Kita pulang aja yuk?"

Namun tiba-tiba si pria meminta sesuatu pada sang pramusaji, "Bisa minta garam buat kopi saya?"
Semua orang yang mendengar memandang dengan ke arah si pria, aneh sekali!
Wajahnya berubah merah, tapi tetap saja dia memasukkan garam tersebut ke dalam kopinya dan meminumnya.

Si gadis dengan penasaran bertanya, "Kenapa kamu bisa punya hobi seperti ini?"

Si pria menjawab, "Ketika saya kecil, saya tinggal di daerah pantai dekat laut, saya suka bermain di laut, saya dapat merasakan rasanya laut, asin dan sedikit menggigit, sama seperti kopi asin ini.
Dan setiap saya minum kopi asin, saya selalu ingat masa kanak-kanak saya, ingat kampung halaman, saya sangat rindu kampung halaman saya, saya kangen orang tua saya yang masih tinggal di sana."

Begitu berkata kalimat terakhir, mata si pria mulai berkaca-kaca, dan si gadis sangat tersentuh akan perasaan tulus dari ucapan pria di hadapannya itu.
Si gadis berpikir bila seorang pria dapat bercerita bahwa ia rindu kampung halamannya, pasti pria itu mencintai rumahnya, perduli akan rumahnya dan mempunyai tanggung jawab terhadap rumahnya.
Kemudian si gadis juga mulai berbicara, bercerita juga tentang kampung halamannya nun jauh di sana , masa kecilnya, dan keluarganya.

Suasana kaku langsung berubah menjadi sebuah perbincangan yang hangat juga akhirnya menjadi sebuah awal yang indah dalam cerita mereka berdua.


Mereka akhirnya berpacaran. Si gadis akhirnya menemukan bahwa si pria itu adalah seorang lelaki yang dapat memenuhi segala permintaannya, dia sangat perhatian, berhati baik, hangat, sangat peduli ... betul-betul seseorang yang sangat baik tapi si gadis hampir saja kehilangan seorang lelaki seperti itu!
Untung ada kopi asin!

Kemudian cerita berlanjut seperti layaknya setiap cerita cinta yang indah, sang putri menikah dengan sang pangeran dan mereka hidup bahagia selamanya, dan setiap saat sang putri membuat kopi untuk sang pangeran, ia membubuhkan garam di dalamnya, karena ia tahu bahwa itulah yang disukai oleh pangerannya.

Setelah 40 tahun, si pria meninggal dunia, dan meninggalkan sebuah surat yang berkata, "Sayangku yang tercinta, mohon maafkan saya, maafkan kalau seumur hidupku adalah dusta belaka. Hanya sebuah kebohongan yang aku katakan padamu ... tentang kopi asin."

Ingat sewaktu kita pertama kali jalan bersama? Saya sangat gugup waktu itu, sebenarnya saya ingin minta gula tapi malah berkata garam. Sulit sekali bagi saya untuk merubahnya karena kamu pasti akan tambah merasa tidak nyaman, jadi saya maju terus. Saya tak pernah terpikir bahwa hal itu ternyata menjadi awal komunikasi kita! Saya mencoba untuk berkata sejujurnya selama ini, tapi saya terlalu takut melakukannya, karena saya telah berjanji untuk tidak membohongimu untuk suatu apa pun.

Sekarang saya sekarat, saya tidak takut apa-apa lagi jadi saya katakan padamu yang sejujurnya, saya tidak suka kopi asin, betul-betul aneh dan rasanya tidak enak. Tapi saya selalu dapat kopi asin seumur hidupku sejak bertemu denganmu, dan saya tidak pernah sekalipun menyesal untuk segala sesuatu yang saya lakukan untukmu.
Memilikimu adalah kebahagiaan terbesar dalam seluruh hidupku.
Bila saya dapat hidup untuk kedua kalinya, saya tetap ingin bertemu kamu lagi dan memilikimu seumur hidupku, meskipun saya harus meminum kopi asin itu lagi.

Air mata si gadis betul-betul membuat surat itu menjadi basah. Kemudian hari bila ada seseorang yang bertanya padanya, apa rasanya minum kopi pakai garam?

Si gadis pasti menjawab, "Rasanya manis."




Kadang anda merasa anda mengenal seseorang lebih baik dari orang lain, tapi hanya untuk menyadari bahwa pendapat anda tentang seseorang itu bukan seperti yang anda gambarkan. Sama seperti kejadian kopi asin tadi.

Tambahkan Cinta dan Kurangi Benci karena terkadang garam terasa lebih manis daripada gula.



from: Facebook 
Xavier_Live_Notes © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: